Garuda Indonesia Tambah 10 Armada untuk Kendalikan Harga Tiket Pesawat

angela marici diperbarui 25 Agu 2022, 18:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga mengatakan Garuda Indonesia akan menambah pesawat untuk mengendalikan harga tiket pesawat saat ini yang dinilai mahal. Dilansir dari Liputan6.com Arya mengungkapkan tindakan ini merupakan permintaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan penambahan armada, agar dapat mengontrol harga tiket pesawat yang sebelumnya mahal menjadi lebih murah dan bisa terjangkau. 

"Pak Jokowi minta BUMN untuk memperbanyak armada, kalau khusus untuk BUMN adalah bagaimana Garuda bisa memperbanyak armada, maupun Citilink dan Pelita, supaya harga lebih kompetitif," kata Arya kepada wartawan di Kementerian BUMN dilansir dari Liputan6.com.

Garuda Indonesia bersama Perusahaan Pengelola Aset (PPA) telah menandatangani persetujuan kerjasama untuk mendukung program optimalisasi restorasi armada agar frekuensi penerbangan Garuda Indonesia dapat menjangkau berbagai rute. 

Arya menjelaskan bahwa jumlah armada yang akan ditambah oleh Garuda Indonesia setidaknya ada 10 pesawat dengan menggunakan biaya dari PPA terlebih dahulu sembari menunggu Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada Garuda Indonesia cair. Selain itu, Garuda Indonesia juga akan memperbanyak rute penerbangan dengan penambahan 10 pesawat.

"Nah itu langsung udah kita kerjakan. Makanya Garuda bikin MoU dengan PPA supaya bisa nambah pesawat. Kemungkinan nambah sekitar 10, ini kan PMN belum turun, masih proses," ungkapnya.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Gunakan Skema Sewa

Maskapai Garuda Indonesia saat mendarat (instagram.com/Garuda.Indonesia)

Garuda Indonesia tidak membeli 10 pesawat, sebaliknya maskapai pelat merah ini akan menggunakan skema sewa atau leasing. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) mengenai cairnya PMN untuk Garuda Indonesia, Arya berharap aturan tersebut bisa diterbitkan tahun ini karena kebutuhan Garuda Indonesia dalam menambah armada akan ditopang oleh PPA terlebih dahulu.

"Harusnya tahun ini (terbitnya PP), kita sudah usahakan, sebelum turun PMN kita sudah siapin MoU dengan PPA," kata Arya.

Di sisi lain, penandatangan perjanjian kerjasama antara PT Perusahaan Pengelolaan Aset dengan Garuda Indonesia (Persero) Tbk merupakan bentuk komitmen kerjasama dalam mendukung optimalisasi program restorasi armada yang dapat meningkatkan frekuensi penerbangan.

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa pemerintah mendukung sinergi antara Garuda Indonesia dan PPA sebagai langkah untuk memperkuat fondasi serta mendukung keberlanjutan maskapai pasca Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

"Kerja sama ini menjadi solusi dalam upaya percepatan penambahan frekuensi penerbangan sebelum Garuda Indonesia mendapatkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN)," ujar Kartika dalam pernyataan tertulis, dilansir dari Liputan6.com.

3 dari 3 halaman

Optimistis Prospek Garuda Indonesia

Potret para pegawai Garuda Indonesia. (instagram.com/Garuda.Indonesia)

Direktur Utama Perusahaan Pengelola Aset (PPA), Yadi Jaya Ruchandi mengatakan ini merupakan langkah strategis dari pemerintah dalam mengoptimalisasi nilai ekosistem BUMN, pihaknya (PPA) akan mendukung rencana ekspansi Garuda Indonesia untuk memenuhi kecukupan jumlah armada. 

"Kami optimistis terhadap prospek usaha Garuda Indonesia seiring dengan tingginya permintaan pasar domestik pasca pandemi," kata Yadi.

"Sebagai implementasi dari pilar bisnis Special Situations Fund, PPA menghadirkan solusi terstruktur yang mengedepankan manajemen risiko terukur dengan proses bisnis yang transparan dan tata kelola perusahaan yang baik," tutupnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya untuk mengatasi persoalan melambungnya harga tiket pesawat saat ini. 

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi dan menstabilkan kembali harga tiket pesawat. Salah satu upaya yang dilakukan oleh maskapai pelat merah, Garuda Indonesia adalah dengan menambah jumlah armada agar rute penerbangan yang bisa diambil pun dapat bertambah. 

Upaya ini dilakukan karena Garuda Indonesia merupakan maskapai milik pemerintah, sehingga diharapkan dapat menjadi salah satu maskapai yang menyediakan tiket pesawat harga murah dan terjangkau untuk masyarakat. 

 

Penulis: Angela Marici

#Women for Women