Mengenal Penyebab Umum Diare Pada Bayi, Gejala dan Cara Mengatasinya

Mimi Rohmitriasih diperbarui 23 Agu 2022, 16:35 WIB

Fimela.com, Jakarta Diare menjadi masalah kesehatan yang bisa menyerang siapa saja termasuk bayi. Pada bayi sendiri masalah diare sangat umum terjadi. Biasanya diare pada bayi bisa sembuh dengan sendirinya. Namun Mom tetap harus waspada karena diare yang terjadi pada bayi juga bisa sebagai gejala atau tanda adanya masalah medis tertentu pada bayi.

Diare pada bayi bisa menyebabkan komplikasi bahkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Mengenai diare pada bayi ini, apa kira-kira yang menjadi penyebabnya?

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Penyebab Diare pada Bayi

ilustrasi/copyright shutterstock.com

Ada beberapa penyebab umum dan utama dari masalah diare pada bayi. Penyebab tersebut antara lain sebagai berikut:

  • Bayi mengalami alergi pada makanan atau minuman tertentu. Bayi yang mengonsumsi susu formula juga bisa mengalami diare. Apalagi jika ia masih pertama mengonsumsi susu formula. 
  • Bayi mengonsumsi jus buah yang terlalu banyak atau berlebihan.
  • Gastroenteritis dan infeksi usus akibat virus, bakteri, dan parasit
  • Bagi bayi yang sudah mengonsumsi MPASI, ia bisa saja mengalami keracunan makanan atau minuman tertentu. 
  • Badan yang terlalu lelah juga rentan menyebabkan diare. 
  • Adanya risiko penyakit tertentu dalam diri bayi terutama yang berkaitan dengan sistem pencernaan bayi. 
3 dari 4 halaman

Gejala Diare Pada Bayi

ilustrasi bayi menangis karena dehidrasi/copyright pexels.com/ANTONI SHKRABA

Bayi bisa mengalami banyak gejala saat diare. Untuk bayi yang masih berusia di bawah 6 bulan dan full konsumsi ASI, sebaiknya segera periksakan kondisi kesehatannya pada dokter atau bidan terdekat jika mengalami diare. Pasalnya, bayi yang hanya mengonsumsi ASI lebih rendah berisiko mengalami diare. 

Mengutip dari laman parents.com, ada beberapa gejala yang umum dialami bayi saat diare. Gejala tersebut antaranya adalah tinja bayi encer, bayi lebih sering buang air besar, bayi juga mengalami muntah-muntah, tampak lesu dan lemah, bayi mengalami demam, rewel dan terlihat tidak nyaman, bayi tidak mau menyusu atau pun makan serta bayi mengeluarkan tinja yang bernanah atau berdarah. Jika kondisi bayi begitu lemas, sebaiknya segera periksakan kondisi kesehatannya ke klinik terdekat. Segera cari pertolongan yang tepat agar kemungkinan buruk bisa dicegah.

4 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Diare pada Bayi

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Penelitian menemukan jika diare yang disebabkan oleh infeksi virus bisa sembuh dengan sendirinya. Namun Mom penting memberikan penanangan yang tepat saat bayi diare. Penanganan yang bisa dilakukan antara lain adalah: 

  • Berikan ASI dan oralit yang cukup untuk bayi saat ia diare. 
  • Berikan bayi suplemen zinc. Bayi atau balita direkomendasikan untuk diberikan suplemen zinc setidaknya selama 10 - 15 hari selama ia diare dan selepasnya. 
  • Pastikan bayi memiliki istirahat yang cukup. Usahakan agar bayi merasa nyaman dan tenang saat tidur. 
  • Hindari memberikan makanan atau minuman yang bisa memicu semakin parahnya diare. 
  • Usahakan agar lingkungan sekitar, tempat tidur bayi dan alat makan serta mainannya bersih. Kebersihan menjadi kunci utama untuk mencegah dan mengatasi risiko diare. 
  • Jika bayi menunjukkan gejala yang mencurigakan atau membuat orangtua tak tenang, jangan ragu untuk segera memeriksakan kondisi kesehatan bayi ke dokter atau bidan terdekat. Dokter akan memberikan obat terbaik untuk mengatasi masalah diare pada bayi.

Itulah sedikit penjelasan mengenai diare pada bayi, penyebab, gejala dan cara mengatasinya. Semoga informasi ini bermanfaat. 

#WomenForWomen