Fimela.com, Jakarta Toilet training merupakan salah satu tonggak perkembangan anak yang sangat penting. Hal ini juga termasuk tantangan parenting yang cukup besar bagi para orang tua. Pasalnya, toilet training terkadang bisa menjadi hal yang sangat membuat stress, apalagi pada fase awal pengerjaannya.
Meskipun begitu, toilet training tetap harus dilakukan agar anak bisa bebas dari popok dan menjadi lebih mandiri saat ingin buang air. Mengutip dari berbagai sumber, berikut waktu dan tips untuk melakukan toilet training pada anak.
What's On Fimela
powered by
Kapan Waktu yang Tepat untuk Toilet Training?
Waktu untuk melakukan toilet training berbeda-beda pada setiap anak. Tidak ada ketentuan umur khusus yang menentukan keberhasilan toilet training pada anak. Kabanyakan anak menunjukkan tanda kesiapan untuk toilet training pada usia kisaran 18-30 bulan. Mengutip dari Parents.com, ada beberapa tanda kesiapan anak untuk melakukan toilet training, diantaranya:
1. Anak sudah bisa duduk di toilet.
2. Popok kering selama dua jam pemakaian di siang hari dan pada saat bangun tidur siang.
3. Anak sudah bisa membuka dan memakai celananya sendiri.
4. Tertarik menggunakan toilet.
5. Anak paham dan menunjukkan ekspresi tidak nyaman saat popok basah.
6. Bisa menyampaikan keinginannya untuk pergi ke toilet.
Jika anak sudah menunjukkan tanda-tanda berikut, itu menandakan bahwa mereka sudah siap untuk melakukan toilet training. Meskipun begitu, para ahli menyarankan untuk menunda toilet training jika anak akan menghadapi suatu perubahan lingkungan atau situasi sekitar, seperti pindah rumah, pergi liburan, atau kelahiran anak baru di keluarga.
Selain kesiapan anak, kesiapan orang tua juga harus diperhatikan dalam melakukan toilet training, karena ini merupakan sesuatu yang dapat menguras banyak tenaga. Jadikan kesiapan anak sebagai motivasi yang akan menuntun jalannya proses toilet training. Karena toilet training dapat memakan waktu yang cukup lama, orang tua harus melakukan hal ini dengan konsisten setiap harinya.
Tips Toilet Training
Saat anak sudah siap untuk melakukan toilet training, langkah selanjutnya adalah menerapkannya pada anak. Berikut 4 tips sukses toilet training untuk anak.
1. Perkenalkan Tempat Duduk Toilet pada Anak
Mulailah membicarakan soal toilet training pada anak, cara ini dapat dilakukan dengan membacakan buku cerita anak soal toilet training. Selain membacakan buku, cobalah untuk menyelipkan sedikit soal toilet training saat berbicara dengan anak. Membahas mengenai penggunaan toilet pada anak dalam percakapan sehari-hari dapat menumbuhkan rasa nyaman untuk menggunakan toilet saat melakukan toilet training.
2. Membuat rencana jadwal toilet training
Memiliki jadwal untuk melakukan toilet training sangat penting karena ini nantinya akan menjadi habit untuk sang anak dalam menggunakan toilet. Jadwal toilet training dapat dilakukan saat anak bangun tidur, sebelum tidur, atau saat akan berpergian keluar rumah. Caranya yaitu dengan mendudukan anak di atas toilet selama beberapa menit.
3. Beri Pujian dan Hadiah
Hal-hal yang tidak diinginkan seperti mengompol bisa saja terjadi saat melakukan toilet training. Pada saat seperti ini, orang tua disarankan untuk tidak memarahi anak bahkan sampai menghukumnya. Berusahalah untuk memberi banyak pujian atau hadiah kecil saat anak berhasil menggunakan toilet dengan baik.
4. Jadikan Toilet Training Lebih Menyenangkan
Pertimbangkan untuk menggunakan toilet kecil yang lucu atau gunakan toilet biasa yang ada dirumah dengan dilengkapi bangku dan tangga. Berilah kesempatan pada anak untuk memilih warna atau dekorasi yang mereka inginkan untuk toilet yang akan digunakan. Memberikan pakaian dalam dengan motif atau karakter kesukaan anak juga dapat menambah motivasi anak dan membuat toilet training menjadi lebih seru.
Penulis: Frida Anggi Pratasya
#Women for Women