Fimela.com, Jakarta Desainer Wilsen Willim baru saja memamerkan koleksi terbarunya bekerja sama dengan IMAJI Studio dalam gelaran Indonesia Beauty & Fashion Trunk (IBFT) fashion show di Kota Kasablanka. Minggu, 21 Agustus 2022
Mengusung konsep reworked fashion, Wilsen Willim menghadirkan koleksi lama yang dikerjakan ulang dengan penambahan motif tie dye khas IMAJI Studio untuk memberikan tampilan baru yang lebih segar.
Sebagai brand yang memiliki misi zero waste, sang desainer menjelaskan teknik ini menjadi salah satu cara untuk memperpanjang usia pakaian lama agar tidak langsung menjadi limbah yang akhirnya menambah beban tempat pembuangan akhir (TPA).
“Koleksi ini semacam re-do, some of the pieces itu pieces lama aku yang di re-do oleh teman baik aku, IMAJI Studio. Jadi kita mau bereksperimen dengan tie dye juga, instead of membuang bajunya kita reworked aja untuk memberikan fresh look. In a way it’s like upcycling,” ujar Wilsen Willim saat dijumpai Fimela.com di Kota Kasablanka, (21/8/2022).
What's On Fimela
powered by
Permainan Motif Tie Dye Jadi Primadona
Terdiri dari 13 looks, koleksi reworked ini hadir dengan siluet klasik berupa kemeja, blazer, gaun kemeja, celana hingga rok. Warna-warna basic seperti biru muda, putih, dan biru dongker mendominasi rangkaian koleksi kali ini.
Permainan motif tie dye pun menjadi highlight pada detail keseluruhan koleksi. Bukan tanpa alasan, Wilsen Willim memilih tie dye dalam koleksi reworked-nya karena bisa menyerap sempurna dengan material tenun ATBM yang sebagian besar digunakan.
“Menurut aku (tie dye) it’s good idea, kebetulan banyak material tenun ATBM yang aku pakai dan mereka menyerap dye very well. Dan aku memang sengaja mau refresh aja karena warnanya bagus juga,” pungkas Wilsen Willim.
Keseluruhan look yang ditampilkan memiliki potongan sederhana, namun tetap tak kehilangan sisi menariknya. Beberapa busana hadir dengan impresi dramatis, seperti potongan asimetris dan cut-out di bagian belakang. Selain tie dye, detail mute dan payet mewah juga disematkan pada beberapa busana.
Terdapat pula bustier sebagai aksen khas Wilsen Willim dalam koleksi Astronomy yang dirilis tahun lalu, namun dengan tampilan baru berupa kain perca batik. Dia mengatakan, batik ini rencananya juga akan dihadirkan untuk koleksi-koleksi kedepannya.
“Baru-baru ini aku bekerja sama dengan WBI, jadi karena acara ini berhubungan dengan acara batik tersebut, makanya kita meng-implementasikan sedikit batik. Waste yang kita gunakan untuk elevate look. Sebenarnya ini sneak peek kalau ke depannya kita mau memainkan wastra. Jadi stay tune dengan heritage aku batik-batik ini,” tutup Wilsen Willim.