Fimela.com, Jakarta Wajah baru rupiah kertas Tahun Emisi 2022 (Uang TE 2022) resmi diluncurkan Bank Indonesia (BI) dan Pemerintah pada Rabu lalu (17/8). Terdapat tujuh uang baru kertas yang resmi berlaku, dikeluarkan, dan diedarkan di wilayah Indonesia pada hari yang bertepatan dengan HUT ke-77 Republik Indonesia ini.
Secara umum tampilan ketujuh uang kertas baru tersebut masih sama dengan tampilan sebelumnya. Hal yang membedakan yakni adanya inovasi baru pada rupiah kertas baru ini. Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022 didesain dengan warna lebih tajam, unsur pengaman dan ketahanan yang lebih baik.
Uang baru rupiah Tahun Emisi 2022 (Uang TE 2022) terdiri atas pecahan uang Rupiah kertas Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000. Sama seperti pada uang sebelumnya, pada pecahan yang kertas yang baru ini juga ada wajah delapan pahlawan Indonesia.
Simak ulasan dan kisah dari 8 pahlawan yang terdapat dalam uang rupiah baru Tahun Emisi 2022 (Uang TE 2022) yang dikutip dari Liputan6.com!
What's On Fimela
powered by
Pahlawan dalam pecahan Rp100.000
Ir. Soekarno
Ir. Soekarno adalah presiden pertama di Indonesia yang dilantik pada 18 Agustus 1945 oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Tokoh pahlawan yang akrab disapa Bung Karno ini dikenal sebagai Bapak Proklamator Indonesia dan mendapatkan gelar pahlawan pada 1986.
Sebelum menggeluti dunia politik, beliau pernah sekolah di HBS (Hoogere Burger School) dan THS (Technische Hoogeschool) yang kini merupakan ITB. Lulusan Teknik Sipil itu memperoleh predikat insinyur pada 25 Mei 1926.
Drs. Mohammad Hatta
Drs. Mohammad Hatta merupakan wakil presiden Indonesia yang pertama. Drs. Mohammad Hatta dilantik pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).Bung Hatta lahir pada 12 Agustus 1902 di Bukittinggi.
Beliau merupakan putra dari guru agama kenamaan dan anak pedagang sukses, yakni H. Moh. Jamil dan Siti Saleha. Beliau mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat, ELS (Eurepeesche Lagere School), dan MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderweijs).
Pahlawan dalam pecahan Rp50.000
Potret pahlawan bernama Ir.H. Djuanda Kartawidjaja terdapat dalam pecahan rupiah Tahun Emisi 2022 yang bernilai Rp 50.000. Ir. H. Djuanda Kartawidjaja lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada 14 Januari 1911. Dia adalah anak pertama Raden Kartawidjaja dan Nyi Monat.
Beliau memulai karir pada 28 September 1945 dengan memimpin para pemuda untuk merebut dan mengambul alih Jawatan Kereta Api dari Jepang setelah Indonesia Merdeka. Beliau bahkan berhasil menguasai Jawatan Pertambangan, keresidenan, dan objek militer di Bandung bagian utara.
Atas perjuangannya tersebut, pemerintah kemudian mengangkat Djuanda menjadi Kepala Jawatan Kereta Api wilayah Jawa dan Madura. Djuanda juga pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan, Menteri Perairan, Menteri Kemakmuran dan Keuangan, dan Menteri Pertahanan, hingga menjadi perdana menteri pada tahun 1959.
Pahlawan dalam pecahan Rp20.000
Dr. GSSJ Ratulangi yang lebih dikenal dengan sebutan Sam Ratulangi. Beliau dikenal sebagai pahlawan di bidang pendidikan yang merupakan pahlawan dari Minahasa. Pahlawan asal Minahasa ini berjuang agar semua rakyat Indonesia mendapat pendidikan yang baik.
Sam Ratulangi diangkat menjadi gubernur pertama Sulawesi Utara setelah Indonesia merdeka. Pada Agustus 1961, Ratulangi secara anumerta dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia oleh Soekarno. Dia juga menerima secara anumerta Bintang Gerilya pada tahun 1958, Bintang Mahaputra Adipradana pada tahun 1960, dan Bintang Satyalancana pada tahun 1961.
Pahlawan dalam pecahan Rp10.000
Frans Kaisiepo lahir pada 10 Oktober 1921 di Biak, Papua. Frans Kaisiepo merupakan pahlawan dari Papua dan seseorang yang aktif melawan Belanda pada tahun 1948. Frans juga termasuk orang Papua pertama yang mengibarkan bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di tanah Papua.
Semasa hidup dia pernah menjabat sebagai Gubernur Provinsi Papua keempat. Sepanjang hidupnya, dia berjuang untuk mempersatukan Irian Barat dengan Indonesia. Nama Frans Kaisiepo ditetapkan sebagai pahlawan nasional Indonesia dari Papua berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 077/TK/1993.
Pahlawan dalam pecahan Rp5.000
KH Idham Chalid merupakan tokoh bangsa, tokoh agama, tokoh organisasi besar Islam Nahdlatul Ulama (NU). Ia juga deklarator sekaligus pemimpin Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Bahkan KH. Idham Chalid merupakan Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama terlama dalam sejarah NU dari periode 1956-1984.
Sejarah mencatat selain berasal dari kaum intelektual, ia juga merupakan sosok sentral dalam pergerakan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Kalimantan. Perjuangan tersebut dimulai sejak ia menjadi guru di Gontor pada 1940. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Indonesia, pada 1956 sampai 1959.
Pahlawan dalam pecahan Rp2.000
Mohammad Husni Thamrin lahir pada 16 Februari 1894 di Sawah Besar, Jakarta. Ia memiliki panggilan Mat Seni si pejuang dari tanah Betawi, merupakan seorang politisi di era Hindia Belanda. Ia diberikan gelar pahlawan nasional lewat surat Keputusan Presiden No.175/1960. Saat ini wajahnya dapat kita lihat pada lembar uang dua ribu rupiah.
Dia dikenal sebagai salah satu tokoh Betawi dari organisasi Kaoem Betawi, yang pertama kali menjadi anggota Volksraad atau dewan rakyat bentukan Hindia Belanda. Selain itu, kiprahnya dalam pergerakan nasional, berjuang demi rakyat, kemajuan masyarakat pribumi dan tuntutan agar Indonesia berparlemen dan merdeka menjadikannya orang yang paling dicari kolonial Belanda.
Pahlawan dalam pecahan Rp1.000
Cut Nyak Meutia juga dikenal sebagai Tjut Meutia yang merupakan pahlawan perempuan dari Aceh. Cut Nyak Meutia lahir pada 1870 di Perlak, Aceh Utara. Pada 1901 merupakan awal perjuangannya melawan penjajah di daerah Pasai. Pada 24 Oktober 1910, Tjut Meutia gugur saat bentrok dengan Marechausée di Alue Kurieng. Karena perjuangannya, ia diberikan gelar pahlawan nasional berdasarkan surat Keputusan Presiden No.107/1964.
*Penulis: Tasya Fadila.
#Woman for Woman