Karya yang menggambarkan dahsyatnya bencana letusan Gunung Krakatau ini kali pertama hadir dalam acara Olimpiade Teater ke-6 di Dayin Theatre, Beijing, Tiongkok pada 7-8 November 2014. Selanjutnya pada 21-23 April 2016 di TheatreWorks, Singapura. (Foto: Dok. Ciputra Artpreneur)
Pada 24 November 2018, Under The Volcano kembali mengulang kesuksesannya tampil diperhelatan budaya Borobudur Writers & Cultural Festival (BWCF) 2018 di Panggung Akshobya Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. (Foto: Dok. Ciputra Artpreneur)
Meski telah dipentaskan di manca negara, Under The Volcano tetap menggunakan Bahasa daerah. Awalnya sempat terpikir memakai Bahasa Indonesia, tapi akhirnya diputuskan menggunakan Bahasa Minang melalui sejumlah pertimbangan. (Foto: Dok. Ciputra Artpreneur)
“Selain menampilkan budaya Minangkabau, lakon Under The Volcano ini juga mengenalkan syair-syair lampau yang kaya akan nilai sejarah,” ujar Renitasari Adrian selaku Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation. (Foto:Dok.Bakti Budaya Djarum Foundation)
Dalam karya yang dimainkan oleh Komunitas Seni Hitam Putih dan Jajang C. Noer, dikomposeri oleh Elizar Koto dengan dramaturgi Rhoda Grauer. Nuansa Minangkabau yang dinamis dan melankolis amat terasa, dengan pesan universal yang disampaikan. (Foto:Dok.Bakti Budaya Djarum Foundation)
“Under the Volcano” juga merupakan sebuah pengingat bagi masyarakat Indonesia bahwa bencana alam akan selalu menjadi bagian dari kehidupan masyarakat karena lokasi geografis yang terletak di lintasan ring of fire. (Foto:Dok.Bakti Budaya Djarum Foundation)
Acara didukung Bakti Budaya Djarum Foundation, Bumi Purnati Indonesia, dan Ciputra Artpreneur. Pertunjukan teater Under The Volcano dapat disaksikan pada Sabtu, 27 Agustus 2022 pukul 16.00 dan 20.00 WIB di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta. BBG (Foto:Dok.Bakti Budaya Djarum Foundation)