Dari Sepak Bola Durian Hingga Estafet Obor, Deretan Tradisi Unik Perayaan 17-an Berbagai Daerah di Indonesia

Fimela Reporter diperbarui 19 Agu 2022, 10:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia telah berlangsung pada 17 Agustus 2022 kemarin. Untuk menyambut hari kemerdekaan ini, masyarakat di berbagai daerah di Indonesia memiliki caranya unik untuk memaknai serta merayakan momen perayaan sekali setahun ini.

Dalam rangka mengenang perjuangan pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan, setiap daerah ingin menjadikan momen bersejarah ini menjadi lebih spesial. Untuk melakukan hal tersebut, setiap daerah menerapkan berbagai tradisi khas dari daerah masing-masing.

Ada banyak tradisi unik yang biasanya dilakukan masyarakat untuk meramaikan perayaan HUT ke-77 RI. Seperti, mengadakan perlombaan dan menghias tempat tinggal dengan berbagai pernak-pernik khas 17-an. Berbagai tradisi unik dan khas ini telah dilakukan secara turun-temurun.

Melansir dari Liputan6.com, Berikut ini tradisi unik perayaan 17 Agustus di berbagai daerah yang dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (17/8). 

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

Telok Abang di Palembang

Mainan pesawat dan gabus telok abang dijajakan setiap bulan Agustus jelang HUT Kemerdekaan RI (Liputan6.com / Nefri Inge)

Masyarakat Palembang sekali dalam setahun menyelenggarakan tradisi dan kebiasaan unik untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia. Setiap tangga 17 Agustus, telok abang diselenggarakan. ‘Telok’ memiliki arti telur sedangkan ‘abang’ berarti merah.

Tradisi ini dipercaya oleh masyarakat Palembang sebagai bentuk simbol perjuangan rakyat Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan tanah air. Serta menjadi tanda perjuangan para pahlawan untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan.

3 dari 5 halaman

Sepak Bola Durian di Kebumen

Ilustrasi durian. (Sumber foto: Pexels.com)

Tradisi unik dalam merayakan HUT Republik Indonesia juga dilakukan masyarakat Kebumen, Jawa Tengah. Tradisi tersebut yakni sepak bola durian. Tradisi ini berupa pertandingan antara dua tim dengan menggunakan buah durian sebagai pengganti bolanya.

Pawai Jampana di Bandung

Masyarakat daerah Bandung memiliki cara unik tersendiri untuk merayakan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Setiap 17-an, masyarakat menyelenggarakan parade untuk memamerkan hasil bumi yang diiringi musik dan tarian khas Sunda.

4 dari 5 halaman

Obor Estafet di Semarang

Sejumlah perempuan ketika mengikuti lomba lari estafet sambil membawa obor di Gajahan, Karanganyar, Jateng, Selasa (19/4) malam. Perlombaan yang diikuti tersebut dalam menyambut Hari Kartini. (Antara)

Obor Estafet merupakan salah satu tradisi perayaan yang berasal dari Semarang. Masyarakat Semarang percaya bahwa obor estafet ini memiliki filosofi yang bermakna simbol pada generasi muda untuk terus meneladani semangat para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

Tirakatan di Yogyakarta

Masyarakat Yogyakarta memiliki tradisi unik tersendiri dalam merayakan 17-an. Salah satunya adalah tradisi Tirakatan. Tirakatan merupakan tradisi dilakukan dengan berdoa, renungan malam, bersama tokoh masyarakat. Tradisi ini berlangsung sejak pasca kemerdekaan dan masih terus dilestarikan sampai sekarang.

5 dari 5 halaman

Peresean di Lombok

Dua pepadu (petarung) melakukan duel dalam kesenian tradisional peresean di Praya, Lombok Tengah, Selasa (19/2). Peresean merupakan festival adu ketangkasan dan kekuatan antara pemuda di kalangan suku Sasak Lombok. (MOH EL SASAKY/AFP)

Peresean merupakan tradisi unik perayaan 17 Agustus khas dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Peresean adalah permainan tradisional Lombok yang dilakukan oleh dua peserta laki-laki dari Suku Sasak, Lombok. Keduanya akan bertarung menggunakan perisai dan rotan.

*Penulis: Tasya Fadila

#Woman for Woman