Orang Tua Wajib Kenali 5 Penyakit Menular yang Rentan Serang Anak Usia Dini

Fimela Reporter diperbarui 23 Agu 2022, 16:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Dunia akhir-akhir ini digemparkan dengan beberapa jenis penyakit menular. Salah satu yang paling menjadi perhatian akhir-akhir ini adalah cacar monyet. Meski begitu, bukan berarti penyakit penular lainnya dihiraukan, terutama bagi anak usia dini yang tubuhnya rentan tertular penyakit.

Anak-anak usia dini sangat rentang terpapar penyakit penular. Sebab tubuh mereka masih dalam membentuk imunitas sehingga daya tahan mereka masih belum kuat. Ada banyak hal yang membuat anak terkena penyakit menular. Dikutip dari Healthgrades.com, anak-anak sering memasukkan benda ke dalam mulutnya. Mereka juga tidak mencuci tangan setelah menyentuh benda-benda yang mungkin membawa kuman. Anak-anak juga tidak dapat melawan infeksi sebaik orang dewasa.

Untuk penting untuk mengenal dan memahami beberapa penyakit menular yang rentan menyerang anak-anak usia dini bagi para orang tua. Sehingga bisa mengetahui gejala dan cara penanganan. Berikut lima penyakit menular yang ancam kesehatan anak usia dini.

2 dari 6 halaman

Mata merah atau Konjungtivitis

Ilustrasi anak dengan tetes mata. (Dok/KilkDokter)

Mata merah atau Kongjungtivitis merupakan  penyakit menular yang disebabkan infeksi virus atau bakteri pada konjungtiva sehingga menyebabkan peradangan. Konjungtiva adalah jaringan bening tipis yang terletak di atas bagian putih mata dan melapisi bagian dalam kelopak mata.

Dikutip dari Preshcool.org, anak-anak sering tertular penyakit ini melalui kontak dengan cairan dari mata, atau barang-barang yang telah terkontaminasi dengan cairan tersebut. Penularannya sangat cepat terutama di sekolah dan di penitipan anak.

WebMD mencatat, gejala mata merah yaitu mata berair,  iritasi dan kemerahan pada bagian putih mata dan atau lapisan kelopak mata. Pembengkakan kelopak mata, sensitif terhadap cahaya, hingga dalam kondisi tertentu keluarnya cairan seperti nanah dapat terjadi.

Tips untuk orang tua saat membersihkan kotoran dari mata anak yaitu: ambil kain lap hangat dan bersihkan satu mata, mulai dari pangkal hidung dan bergerak ke luar. Gunakan kain lap yang berbeda untuk mata lainnya. Cuci semua lap, handuk, dan pakaian dalam mesin cuci dan pengering panas.

3 dari 6 halaman

Cacar air

Ilustrasi anak yang demam. (Sumber foto: Pexels.com)

Cacar air adalah infeksi sangat menular yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Virus ini sangat mudah menyerang anak-anak, tetapi orang dewasa juga bisa mendapatkannya. Gejala cacar air adalah ruam kulit yang sangat gatal dengan lepuh merah. Selama beberapa hari, lepuh muncul dan mulai mengempis. Kemudian mereka kerak dan keropeng sebelum akhirnya sembuh.

Gejala muncul dalam 10 hingga 21 hari setelah anak berkontak dengan seseorang yang memiliki virus varicella-zoster. Kebanyakan orang sembuh dalam waktu sekitar 2 minggu. Anak-anak di bawah usia 2 tahun paling berisiko terkena cacar air. Faktanya, 90% dari semua kasus terjadi pada anak kecil.

Cacar air adalah salah satu infeksi paling umum pada masa anak-anak. Ini jarang menjadi ancaman kesehatan yang serius. Ingatkan anak-anak untuk tidak mengorek keropeng. Cuci semua barang yang terkontaminasi (pakaian, tempat tidur, handuk, lap, dll.) di mesin cuci dan pengering panas.

4 dari 6 halaman

Campak atau Rubella

Cara Mengatasi Ruam Merah pada Kulit Anak

Campak merupakan penyakit yang terjadi saat anak terinfeksi virus campak. Campak hidup di lendir hidung dan tenggorokan. Kemudian, menyebar melalui udara dan dengan melakukan kontak langsung dengan seseorang yang memilikinya. Virus dapat tetap aktif di permukaan dan di udara hingga 2 jam.

Campak memiliki masa inkubasi selama 10-14 hari. Kemudian barulah muncul gejala berupa demam tinggi selama 4-7 hari, mata merah, tenggorokan sakit, dan benjolan putih di sekitar mulut. Selanjutnya, ruam merah bergelombang muncul. Biasanya dimulai pada garis rambut dan menyebar ke leher, batang tubuh, anggota badan, kaki, dan tangan.

Salah satu pencegahan campak adalah pemberian vaksin, yakni vaksin MR dan vaksin MMR. Jika anak terinfeksi, orang tua bisa melakukan bantuan berupa memberikan obat penurun panas, memberi vitamin A, istirahat yang cukup, dan tetap membuat anak terhidrasi.

5 dari 6 halaman

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

Ilustrasi anak yang beristirahat karena sakit. (Sumber foto: Pexels.com)

ISPA adalah virus umum dan sangat menular yang menginfeksi saluran pernapasan kebanyakan anak balita. ISPA tidak hanya disebabkan oleh virus, tapi juga bakteri. Bagi kebanyakan bayi dan balita, bisa saja berupa pilek, namun ISPA bisa menimbulkan masalah serius, seperti pneumonia atau bronkitis.

Infeksi ISPA bergejala sebagai berikut: pilek, termasuk batuk dan pilek, yang biasanya berlangsung selama 1 hingga 2 minggu. Penanganan rumah yang bisa dilakukan orang tua yaitu pastikan anak mendapat istirahat cukup, memberi obat flu sesuai gejala yang dialami, dan membuat mereka tetap terhidrasi dengan baik.

6 dari 6 halaman

Gastroenteritis

4 Penyebab Sakit Perut pada Anak

Gastroenteritis atau flu perut disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pencernaan dan merupakan penyakit menular. Ketika sang anak mengalami diare dan muntah kemungkinan besar mereka terinfeksi penyakit ini.

Ketika terinfeksi gastroenteritis, perut dan usus anak teriritasi dan meradang. Anak-anak mengalami dehidrasi dengan cepat. Jika anak mengalami gastroenteritis, pastikan anak selalu diberi minum sehingga mereka tetap terhidrasi dengan baik.

Anak-anak dapat mengalami dehidrasi dengan cepat, jadi jika anak Anda menderita flu perut, penting bagi Anda untuk mencari tanda-tanda bahwa mereka sangat haus atau memiliki kulit kering atau mulut kering. Jika Anda memiliki bayi, carilah popok yang lebih sedikit dan lebih kering.

Hal yang menyebabkan anak terinfeksi gastroenteritis adalah lingkungan yang kotor, kontak dengan orang dengan penyakit diare, ataupun konsumsi makanan yang terkontaminasi virus dan bakteri.

 

*Penulis: Tasya Fadila.