Konsisten dengan ciri khasnya, motif batik Edward Hutabarat banyak terinspirasi dari budaya Tionghoa yang tertuang dalam berbagai siluet. Mulai dari Kimono dress, crop jacket, volume skirt, flowing dress, hingga pyjamas cocktail dress. Tak hanya motif Megamendung, hadir juga motif-motif indah lainnya seperti motif bunga Krisan atau Peony, dalam berbagai palet warna./ Foto: Adinda Tri Wardhani- Fimela.com
Meski siluet yang hadir terkesan elegan, workmanship tailoring yang prima membuat koleksi ini level kemewahan di atas rata-rata koleksi batik. Ia juga menjaga signature-nya, batik Garis agar tetap harmonis dengan motif yang dipilih, beberapa motif menggunakan teknik Colet untuk mendapatkan kesan lukisan pada motif. / Foto: Adinda Tri Wardhani- Fimela.com.
Menariknya lagi, pada koleksi dress, outerwear, piyama, atau celana pallazo, Edward Hutabarat tetap berusaha menjaga keseimbangan agar koleksinya tak terkotakan pada satu pakem gaya saja. Setiap elemen memang didesain bisa berdiri sendiri ketika dipadankan dengan elemen di luar batik, maupun dapat bersanding harmonis dengan elemen batik atau motif lain/ Foto: Adinda Tri Wardhani- Fimela.com.
Untuk koleksi pria, Edward Hutabarat menawarkan potongan setelan, dan jaket yang mengacu prinsip fleksibilitas. Setiap koleksi berusaha disuguhkan agar tetap versatile, baik dalam tampilan formal namun juga kasual. / Foto: Adinda Tri Wardhani- Fimela.com.
“Melalui koleksi ini, saya berusaha konsisten dengan menampilkan batik sebagai koleksi yang adaptif untuk cuaca di negara tropis namun tetap terjaga eleganitasnya. Koleksi UMKM dihadirkan dalam presentasi yang lebih mewah dan modern,” ucap Edward Hutabarat/ Foto: Adinda Tri Wardhani- Fimela.com.
Ia juga selalu berhati-hati dalam menjaga unsur estetika dan filosofi motif yang menjadi identitas kekayaan batik, terutama dalam menerapkan pola atau memotong kain. Sehingga identitas dan makna motif tetap dapat dipahami, meski hanya disuguhkan parsial atau secara keseluruhan. / Foto: Adinda Tri Wardhani- Fimela.com.
Fetty Kwartati selaku Direktur Utama PT Sarinah, "Acara yang sarat dengan talenta unggulan bangsa ini adalah acarayang menjadi suguhan Sarinah kepada masyarakat terutama kalangan yang memiliki selera adi busana nasional dan produk yang ramah lingkungan. Sarinah sangat bangga karena jenama batik keren ini juga diperagakan dan dijual di Sarinah melengkapi berbagai produk gaya hidup lainnya" demikian ujar Fetty/ Foto: Adinda Tri Wardhani- Fimela.com.
Pada presentasi Edward Hutabarat Cruise 2023, Sarinah dan Edward Hutabarat juga menghadirkan aksesoris ikonik karya perajin di beberapa pelosok daerah, seperti kalung, topi, dan tas sebagai pelengkap yang penting. Koleksi aksesori tersebut dibuat dari bahan rotan, kayu, kulit dan anyaman berkualitas. / Foto: Adinda Tri Wardhani- Fimela.com.
"Semoga acara ini dapat membangkitkan rasa cinta terhadap budaya bangsa. Ini adalah sebuah tanggung jawab sekaligus ungkapan terima kasih kami kepada para pecinta budaya Indonesia, dengan ini harapannya bangsa kita dapat menghargai karya-karya seniman dan UMKM bangsa yang dapat go global," tutup Edward Hutabarat. / Foto: Adinda Tri Wardhani- Fimela.com.