Terlalu Keras Mengkritik Anak, Ini Dampaknya

Fimela Reporter diperbarui 05 Okt 2024, 10:18 WIB

Fimela.com, Jakarta Dalam mendidik anak, kritik mungkin diperlukan sesekali tetapi berikan kritik yang baik dan sewajarnya saja. Jangan mengkritik anak dengan keras dan berlebihan karena bisa berdampak pada kesehatan mental dan pola pikir anak.

Sebuah penelitian mengungkapkan jika anak yang terlalu sering mendapat kritikan dari orang tuanya cenderung bias perhatian. Artinya, semakin dikritik, maka anak semakin mengabaikannya. Kalau sudah begitu, bagaimana cara yang baik dalam mengkritik pada anak? Apa dampaknya jika kritik diberikan terus-menerus?

2 dari 3 halaman

Dampak bagi Anak yang Terlalu Sering Dikritik

Terlalu sering mengkritik membawa dampak buruk pada anak. (iStockphoto)

Kekerasan pada anak yang berbentuk kekerasan emosional dapat menghambat perkembangan emosional seorang anak. Contohnya adalah kritik yang tidak membangun namun dilakukan terus-menerus, sarkasme, merendahkan, dan mempermalukan anak.

Orang tua yang terlalu kritis dalam mengkritik anaknya saat kecil dapat berdampak pada kepercayaan diri anak yang rendah. Kondisi seperti ini juga membuat anak bertingkah lebih buruk daripada anak lainnya. Selain itu, anak jadi belajar bagaimana caranya untuk merisak atau membully orang lain.

3 dari 3 halaman

Cara Mengkritik Anak yang Baik

Mengkritik anak dengan sabar dan penuh kasih sayang/copyrightshutterstock/szefei

Hindari kritik yang menghakimi anak.

Hindari men-cap atau memberi label pada anak. Jangan menghakimi dengan kritikan kasar karena kata-kata yang keluar dari mulut orang tua bisa menempel selamanya pada anak.

Dengar juga pendapatnya.

Jangan langsung mengkritik dan menyalahkan anak, dengar pendapatnya dan tanyakan alasan mengapa anak melakukannya. Ini akan membuat anak merasa didengar dan dihargai.

Sampaikan bila tidak apa-apa berbuat salah.

Kritik yang diberikan orang tua untuk anak ditujukan untuk membuat anak menjadi lebih baik dan belajar dari kesalahannya.

Jangan lupa memberikan pujian.

Agar anak tidak cepat tersinggung dan hanya berfokus pada kesalahannya, sebelum menyampaikan kritik, beri pujian untuk hal baik yang telah dilakukan anak.

Sampaikan kritik dengan sabar.

Jangan terlalu keras dan menggunakan nada tinggi, sampaikan kritik dengan sabar dan penuh kasih sayang. Jangan lupa untuk memeluk anak setelah menyampaikan kritik.

Nah, sekarang sudah tahu, kan, kalau mengkritik anak dengan keras itu tidak baik? Mulai sekarang, jangan mengkritik anak terlalu berlebihan, ya.

Ditulis oleh: Aulia Oktafia Mahmudah