Fimela.com, Jakarta Selalu ada perdebatan mengenai pola asuh orang tua. Sebagian setuju dengan pola asuh orang tua yang memanjakan anak, tetapi sebagian lainnya tidak. Bagi yang tidak setuju, mereka menganggap bahwa memanjakan anak akan mencegah anak mengenal rasa kemandirian dan tanggung jawab.
Memanjakan anak mungkin boleh-boleh saja jika masih dalam batas wajar. Namun, rasa sayang orang tua yang terlalu besar sering kali membuat mereka tidak menyadari bahwa mereka telah memanjakan anak dengan berlebihan. Berikut ini ciri-ciri orang tua yang memanjakan anak dan dampaknya pada anak ketika dewasa.
1. Ciri-Ciri Orang Tua Memanjakan Anak
Membiarkan perilaku nakal anak.
Membiarkan anak terus berulah dengan dalih “namanya juga masih anak kecil.
Tidak berani berkata tidak.
Tidak ingin membuat anak merasa kecewa dengan terus menuruti keinginan anak.
Tidak berani menyalahkan anak.
Tidak memberi pengertian pada anak jika melakukan kesalahan dan terus menyalahkan orang lain untuk menutupi kesalahan anak.
Selalu melayani anak.
Tidak mengajarkan kemandirian. Kemandirian bisa diajarkan dari hal kecil, seperti merapikan tempat tidur, merapikan mainan, membawa tas sendiri, dll.
Tidak merelakan anak dewasa.
Tidak mengajarkan tugas, kewajiban, dan tanggung jawab pada anak, serta menganggap mereka selamanya anak kecil.
2. Dampak Memanjakan Anak Berlebihan
Orang tua sering memanjakan anak dengan kasih sayang atau rasa kesempurnaan yang palsu tanpa benar-benar menjalin hubungan emosional dengan anak. Orang tua seperti ini tidak membiarkan anak benar-benar mengekspresikan dirinya. Secara aktif, orang tua menciptakan peran anak yang harus terlihat selalu sempurna.
Setelah dewasa, anak cenderung tidak percaya diri, sering mengalami imposter syndrom atau sindrom penipu, rasa takut ketika dilihat tidak sempurna, tidak yakin dengan dirinya sendiri, serta rasa tangguh yang rendah.
Sekian mengenai pola asuh orang tua yang memanjakan anak. Semoga orang tua bijak dalam pola asuhnya dengan tidak hanya memanjakan anak, tetapi juga mengenalkan kemandirian, kedisiplinan, dan tanggung jawab pada anak.
Ditulis oleh: Aulia Oktafia Mahmudah