Fimela.com, Jakarta Di tengah kesibukan yang padat dan berbagai hal yang harus dikerjakan, kita perlu meluangkan waktu untuk rehat. Apalagi dengan berbagai macam dan stres yang dirasakan, meluangkan waktu untuk menjernihkan pikiran sangatlah penting. Supaya kondisi tubuh dan mental tetap terjaga dengan baik, kita perlu melakukan sejumlah aktivitas yang dapat merilekskan pikiran.
Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menjernihkan pikiran dan hadirkan hati yang tenang. Berikut ini lima hal yang bisa dicoba. Langsung saja simak uraiannya di bawah ini.
1. Menikmati Kesendirian
Saat kita meluangkan waktu menikmati kesendirian biasanya itu kita lakukan untuk mengoptimalkan energi kita melakukan sesuatu yang memang kita butuhkan. Kita melakukan hal-hal yang memang kita butuhkan tanpa harus membuang energi untuk hal lain yang sedang tidak benar-benar kita inginkan. Ketika merasa stres, maka tinggal cari waktu untuk menyendiri.
2. Menikmati Udara Segar
Mengutip buku Honjok Seni Hidup Sendiri, peneliti kesehatan masyarakat mendapati bahwa meluangkan waktu di alam terbuka dapat membangkitkan daya pemulihan diri untuk menghilangkan stres serta meningkatkan kebugaran dengan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan menurunkan tekanan darah. Saat pikiran sedang ruwet dan merasa tertekan, coba luangkan waktu untuk menikmati udara segar dan berjalan-jalan di alam terbuka. Cara ini bisa bantu redakan stres dan hadirkan hati yang lebih nyaman.
3. Bermeditasi
Meditasi adalah proses kebiasaan melatih pikiran untuk fokus dan mengarahkan pikiran. Meditasi dapat membantu merilekskan tubuh, melepaskan ketegangan dan menempatkan diri dalam keadaan damai sehingga lebih mudah untuk tertidur. Gerakan meditasi berfokus pada pengembangan hubungan pikiran dan tubuh. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Psychosomatic Research menemukan bahwa meditasi cukup efektif mengurangi kecemasan, depresi, dan stres serta mampu meningkatkan kualitas hidup.
4. Membaca Buku
Membaca buku seperti novel juga bisa bantu rilekskan pikiran. Mengutip buku Mendaki Tangga yang Salah, penelitian menunjukkan bahwa kisah fiksi menjadikan kita lebih "proporsional", bisa membuat kita lebih ramah, baik hati, dan suka memberi. Kisah fiksi tak sekadar melibatkan benak kita. Profesor dari George Mason University dan pengarang buku terlaris, Tyler Cown mengatakan bahwa kisah adalah sebuah penyaring, yang memberlakukan keteraturan di dunia yang sering kali kacau balau. Kisah fiksi dibangun secara sengaja. Kisah-kisah fiksi bisa membantu kita menghadapi hidup.
5. Berbenah
Aktivitas berbenah atau merapikan sesuatu juga bisa bantu jernihkan pikiran. Pikiran yang kusut atau ruwet dapat diuraikan dengan lebih leluasa, dan bisa lebih mudah tertata saat kita menggerakkan tubuh merapikan sesuatu yang ada di sekitar kita. Aktivitas berbenah atau bersih-bersih bisa meningkatkan suasana hati dan meningkatkan produksi adrenalin.
Kita bisa memilih cara yang menurut kita paling mudah dan nyaman untuk dilakukan. Semoga info di atas bermanfaat, ya.
#WomenforWomen