3 Gaya Membesarkan Anak yang Salah dan Dampaknya Ketika Mereka Dewasa

Fimela Reporter diperbarui 16 Jan 2023, 21:47 WIB

Fimela.com, Jakarta Parenting adalah cara mengasuh, mendidik, dan membesarkan anak. Parenting memang tidak mudah. Untuk itu, tidak ada salahnya untuk mempelajari ilmu parenting. Dengan menerapkan parenting yang sehat akan tercipta anak yang sehat juga, baik fisik maupun mental.

Sayangnya, disadari atau tidak, terdapat beberapa kesalahan orang tua dalam caranya membesarkan anak. Berikut ini tiga kesalahan parenting orang tua yang paling sering ditemui beserta dampaknya pada anak ketika ia dewasa kelak.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

1. Orang Tua yang Sangat Ketat Mengatur Anaknya

Anak ditakut-takuti dengan figur Tuhan oleh orang tuanya/copyright shutterstock.com

Gaya parenting yang otoriter dan memaksa anak untuk disiplin. Orang tua mengawasi setiap aspek kehidupan anak dan biasanya menakut-nakutinya dengan figur Tuhan.

Setelah dewasa, anak cenderung menjadi pembangkang, mempertanyakan keyakinannya, merasa malu untuk memiliki keinginan, serta takut pada hal yang tidak ia ketahui dan takut untuk mengikuti intuisinya sendiri.

3 dari 4 halaman

2. Orang Tua yang Suka Menekan Anaknya

Anak tertekan karena orang tua fokus pada pencapaian anak/copyright shutterstock.com

Orang tua fokus terhadap pencapaian anak dan memaksa anak untuk selalu tampil sempurna, sebab mereka menganggap bahwa penampilan di publik sangatlah penting.

Setelah dewasa, anak cenderung mencari validasi di luar untuk bisa membuatnya merasa berharga. Anak akan memikirkan apa yang dikatakan orang, lebih mementingkan kepemilikkan barang, dan jabatan pekerjaannya. Anak mungkin menjadi pribadi yang berbeda dengan yang ditujukannya di luar. Ia mungkin saja menderita tanpa mencari bantuan.

4 dari 4 halaman

3. Orang Tua yang Menggunakan Kekerasan

Orang tua yang menggunakan kekerasan emosional pada anak/copyright shutterstock.com

Tidak melulu kekerasan fisik, orang tua juga bisa menggunakan kekerasan emosional pada anak. Mereka mempermalukan anak, merendahkan harga diri anak, serta memanipulasi keadaan emosionalnya untuk bisa mengatur anak.

Setelah dewasa, anak cenderung memiliki rasa percaya diri yang rendah, sulit percaya pada orang lain, dan kemungkinan melukai dirinya sendiri. Tumbuh dalam masa kecil penuh konflik membuat anak percaya bahwa konflik artinya cinta. Mereka juga kemungkinan memiliki kecanduan tertentu.

Nah, itulah tiga kesalahan orang tua dalam membesarkan anak beserta dampaknya pada anak ketika ia dewasa kelak. Semoga orang tua bisa lebih menghargai dan menyayangi anak dengan menerapkan parenting yang sehat.

Ditulis oleh: Aulia Oktafia Mahmudah