Fimela.com, Jakarta Setelah virus zoonosis Corona terdeteksi di China, selang tiga tahun ditemukan lagi Henipavirus jenis baru yang disebut Langya Henipavirus atay LayV. Virus zoonosis baru tersebut ditemukan di dua provinsi timur China dan sudah menginfeksi 35 orang penduduk sejauh ini.
Seperti ditulis Liputan6.com, Virus Langya adalah Henipavirus yang berbeda secara filogenetik. Hal itu termuat dalam The New England Journal of Medicine 'A Zoonotic Henipavirus pada Pasien Demam di China' yang diterbitkan baru-baru ini.
Sebelumnya, ada beberapa jenis Henipa yang berhasil diidentifikasi, di antaranya; Hendra, Nipah, Cedar, Mojiang, dan virus kelelawar Ghana. Semua jenis tersebut tidak menyebabkan penyakit pada manusia, kecuali Hendra dan Nipah yang bisa menyebabkan penyakit fatal.
Bentuk Penyebaran dan Gejala
Kemungkinan besar, penyebab Virus Langya menyebar dari hewan ke manusia. RNA virus LayV atau Langya umumnya ditemukan pada tikus yang diprediksi merupakan inang alaminya.
Lantas bagaimana penularannya dari manusia ke manusia? Sayangnya para peneliti belum dapat menyimpulkan karena sampel penyelidikan terlalu kecil untuk menentukan apakah hal tersebut bisa terjadi.
Namun, di antara 35 pasien yang terinfeksi oleh virus Langya, tidak memiliki kontak dekat atau riwayat paparan umum yang menunjukkan bahwa infeksi pada populasi manusia terjadi secara sporadis.
Gejala Virus Langya yang teramati dari 26 pasien, semuanya mengalami demam. Lalu 54 persen melaporkan kelelahan, 50 persen batuk, 38 persen mengeluh mual, serta 35 dari total 26 mengeluh sakit kepala dan muntah.