Kenali 3 Jenis Tantrum pada Orang Dewasa Serta Cara Mengatasinya

Fimela Reporter diperbarui 04 Sep 2024, 14:13 WIB

Fimela.com, Jakarta Siapa bilang tantrum hanya dialami anak kecil? Ternyata orang dewasa juga bisa mengalaminya. Tantrum pada orang dewasa disebut juga adult tantrum. Tantrum ini dipicu beberapa hal, seperti mengalami hari yang buruk.

Kelelahan akibat pekerjaan, bingung dengan perasaan diri sendiri, atau merasa sensitif yang membuat emosi negatif mudah terpancing sehingga muncullah tantrum ini. Seperti apa tantrum pada orang dewasa? Ini dia tipe-tipe adult tantrum.

2 dari 5 halaman

1. The Silent Fit (Diam)

The silent fit, diam dan menjauh/JR-50/Shutterstock

Tipe tantrum ini dilampiaskan dengan cara diam. Mereka menolak untuk berbicara dan mengobrol, apalagi hanya sekedar mendengarkan orang lain. Lebih memilih untuk menjauh untuk sementara dan menyendiri sampai suasana hati tenang. Meskipun hanya diam, tindakannya bisa menjadi sangat agresif.

3 dari 5 halaman

2. The Tirade (Mengomel)

The tirade, mengomel dan berteriak/copyright by Master1305/Shutterstock

Seseorang akan mengomel, berteriak, dan menghina orang lain. Tidak jarang mereka mengucapkan kata-kata kasar yang sarkas/menyinggung, atau bahkan melakukan kekerasan fisik ke orang lain. Melempar barang dan membanting pintu bisa dilakukan seseorang dengan jenis tantrum ini.

4 dari 5 halaman

3. The Whine and Moan (Merengek)

The whine and moan, mengomel sambil menangis/TimeImage Production/Shutterstock

Tantrum ini dilampiaskan dengan tangisan marah. Mereka bisa merengek, meraung, dan mengamuk sambil menangis. Erangan dan gertakan terlihat pada tantrum ini. Mereka berteriak sambil menangis, kemudian terengah-engah. Bisa juga menghina dan mengumpat orang lain.

5 dari 5 halaman

Cara Mengatasi Tantrum Pada Orang Dewasa

Penanganan tantrum pada orang dewasa/atiger/Shutterstock

1. Temukan penyebab tantrum.

Stres, terlalu banyak pikiran, atau kelelahan kerja? Jika sudah mengetahui penyebabnya, menentukan strategi untuk mencegahnya muncul kembali akan menjadi lebih mudah.

2. Kenali gejala fisiknya.

Panik, deg-degan, tremor, atau sesak di dada? Dengan mengetahui gejala fisiknya, jadi tahu apa yang harus dilakukan untuk meredakan tantrum.

3. Tenangkan pikiran.

Lakukan relaksasi dengan mengatur pernapasan dan bayangkan hal-hal yang menyenangkan agar pikiran menjadi tenang.

4. Jika sudah tenang, komunikasikan.

Komunikasikan hal yang tadi membuat tantrum, maafkan, dan jangan menyimpan dendam agar emosi negatif tidak menumpuk.

5. Jika dirasa sudah sangat menganggu, konsultasikan dengan psikolog.

Tangani dengan baik sebelum semakin berdampak buruk pada mental diri sendiri dan relasi dengan orang lain.

Nah, itu dia tiga jenis tantrum yang biasanya terjadi pada orang dewasa beserta cara menanganinya. Jangan biarkan tantrum sampai berlarut-larut, ya.

Ditulis oleh: Aulia Oktafia Mahmudah