Fimela.com, Jakarta Ketika memiliki anak, setiap orang yang menjadi orangtua pasti memiliki gaya perenting atau cara mendidik anak yang berbeda-beda, semua itu tergantung pengetahuan dan keyakinan masing-masing orangtua, mana sekiranya cara mengasuh dan mendidik anak yang mereka anggap menjadi metode yang terbaik. Dalam dunia parenting, para peneliti menemukan ada empat gaya parenting yang bisa dibedakan. Ini dia gaya parenting beserta penjelasannya.
1. Authoritarian parenting (Otoriter)
Orangtua dengan gaya parenting otoriter umumnya memiliki aturan jelas yang harus diikuti anak-anaknya. Orangtua seperti ini percaya bahwa anak-anak harus diarahkan, dan patuh. Mereka jarang mempertimbangkan perasaan atau mendengarkan apa kemauan anak. Mereka berpikir caranya adalah yang terbaik demi kebaikan anak-anak saat dewasa.
Efeknya untuk anak
Anak-anak yang tumbuh dengan orang tua otoriter cenderung akan mengikuti aturan saat tumbuh dewasa. Sayangnya, anak-anak yang diasuk dengan authoritarian parenting berisiko tinggi mengalami masalah kepercayaan diri karena pendapat mereka tidak dihargai. Orang tua yang otoriter mungkin menggunakan hukuman sebagai cara mendisiplinkan anak, karena inilah anak-anak berisiko takut untuk mencoba hal-hal baru, kurang terlatih dalam berpikir kreatif dan keluar dari zona nyaman. Efek buruk lainnya adalah anak menjadi agresif dan merasakan kemarahan kepada orangtuanya, bahkan tumbuh sebagai pembohong.
2. Authoritative parenting (Berwibawa)
Orangtua dengan gaya authoritative parenting akan bersikap berwibawa dalam mendidik anaknya. Orangtua berusaha keras untuk menciptakan dan mempertahankan hubungan positif dengan anak. Mereka menjelaskan alasan di balik setiap aturan yang dibuat dan apa konsekuensi jika anak tidak menjalankan aturan tersebut. Orangtua otoritatif akan pertimbangkan perasaan anak, meluangkan waktu dan energinya untuk mencegah masalah perilaku yang kemungkinan muncul pada anak. Mereka juga menggunakan strategi disiplin positif untuk memperkuat perilaku positif, seperti sistem pujian dan penghargaan.
Efeknya untuk anak
Anak-anak yang memiliki orang tua otoritatif cenderung akan menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, merasa nyaman mengungkapkan pendapat dan memiliki cara berpikir yang lebih berkembang. Mereka juga cenderung bahagia dan sukses, membuat keputusan berdasarkan pertimbangan untuk kebaikan diri sendiri dan bahkan orang lain. Anak juga akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan mampu menghargai diri sendiri.
3. Permissive parenting (Permisif)
Orangtua dengan gaya perenting permisif akan menetapkan aturan tapi jarang menegakkannya. Ada banyak alasan untuk melonggarkan aturan. Orangtua seperti ini juga tidak memberikan konsekuensi atas perbuatan anak, bahkan beberapa cenderung mendukung dan membela anak apa pun yang terjadi. Ketika anak mengalami masalah, mereka cenderung ikut turun tangan, tidak membiarkan anak menyelesaikan masalahnya sendiri. Orang tua yang permisif bersikap lunak dengan alasan 'rasa sayang' sehingga seringkali pemaaf ketika anak-anak memohon.
Efeknya untuk anak
Anak-anak yang tumbuh dengan orang tua permisif cenderung kesulitan secara akademis dan mengalami masalah perilaku dalam bersosialisasi di masyarakat. Karena cenderung diizinkan melakukan segalanya tanpa pengarahan yang tegas, anak-anak ini cenderung tidak menghargai otoritas dan aturan. Mereka juga berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan karena orangtua tidak mengajarkan pola makan yang sehat dan baik. Anak-anak ini juga cenderung manja, semaunya sendiri dan memiliki harga diri yang rendah.
4. Uninvolved parenting (Membebaskan)
Orangtua dengan gaya uninvolved parenting biasanya tidak terlibat banyak hal dalam kehidupan anaknya. Orangtua ini membebaskan dan bahkan tidak peduli dengan kehidupan anak, tidak pernah bertanya bagaimana mereka sekolah, apakah punya PR atau tidak dan lain sebagainya. Orangtua macam ini cenderung tidak menghabiskan banyak waktu dengan anaknya dan cenderung sibuk sendiri, entah dengan pekerjaan dan lainnya. Orang tua yang sangat cuek dengan kehidupan anaknya pasti tidak tahu banyak hal tentang apa yang dilakukan anak-anak mereka.
Efeknya untuk anak
Anak-anak yang tumbuh dengan gaya parenting ini kemungkinan besar tidak menerima banyak bimbingan, pengasuhan, dan perhatian orang tua. Mereka sering menunjukkan masalah perilaku, tidak bahagia dan memiliki prestasi yang buruk di sekolah. Anak-anak seperti ini juga cenderung terjerumus dalam pergaulan yang salah dan terjebak banyak masalah.
Itu dia sekian gaya parenting dan efeknya untuk anak. Pertimbangkan dengan baik jika meyakini salah satu tipe parenting di atas ya Mom, pastikan memberikan pengajaran yang seimbang dan bermanfaat untuk anak nantinya.
#Women for Women