Fimela.com, Jakarta Salah satu pioneer brand muslim festive syar’i, hijab dan gamis, Luna Hijab merilis koleksi scarf terbarunya yang bertajuk “Wonderland” atau negeri ajaib. Koleksi ini juga sekaligus merayakan satu dekade berkiprah di dunia fesyen.
“Kami bersyukur Luna Hijab bisa bertahan lebih dari satu dekade. Perjalanan Luna Hijab dari kota kecil hingga menembus bisnis fesyen Ibu Kota tidak mudah, karena harus bersaing dengan brand muslim ternama pada saat itu,”
“Namun, berkat konsistensi dan ciri khas dari design yang kami tawarkan yaitu fesyen festive, Luna Hijab memiliki pelanggan setia dari awal berdiri hingga saat ini, bahkan pelanggan kami berkembang ke berbagai kota,” ujar Founder dan juga CEO Luna Hijab, Ibu Luna, dalam keterangan pers yang diterima Fimela.com, (25/7).
Dikala bisnis fesyen muslim belum berkembang seperti sekarang, Luna Hijab,
brand fesyen muslim asal Kudus telah hadir dari tahun 2007. Berawal dari bisnis rumahan dengan menerima pesanan jahitan, lalu membuat baju sendiri yang dijual hingga ke luar kota Kudus. Kemudian Ibu Luna, tertantang untuk mengembangkan bisnisnya ke Jakarta dengan membuka toko di pusat perbelanjaan Thamrin City.
Untuk mempertahankan eksistensinya, Luna Hijab rutin mengeluarkan koleksi terbaru dengan tema-tema tertentu. Dan Wonderland menjadi salah satu koleksi terbaru Luna Hijab saat ini.
Nuansa Keindahan Alam
Wonderland series bercerita tentang lahirnya seorang wanita cantik nan anggun di sebuah negeri yang indah, dikelilingi hamparan bunga-bunga, dan kupu-kupu yang terbang seakan menyapa keindahan alam yang tercipta.
Tema Wonderland dituangkan dalam koleksi scarf dengan beberapa pattern seperti bunga yang cantik, Meylin yang menggambarkan seorang putri Tiongkok dengan keberagaman Indonesia, Constellation yang merupakan rasi bintang, Snowflake yang merupakan kepingan salju, pattern Butterfly dan wonderland-nya Indonesia, Dewata.
“Seperti ceritanya yang sangat indah, wonderland series dikerjakan di area Kawah Putih Ciwidey, Bandung, areanya yang dingin, hamparan hijau, dan pesona alam yang indah menjadi daya tarik bagi siapa saja,” kata Ibu Luna.
Sempat Terdampak Pandemi
Dampak pandemi lebih dari dua tahun juga dirasakan Luna Hijab, omset penjualan turun signifikan. Namun, Luna Hijab mampu bertahan dengan melakukan strategi penjualan saat pandemi, seperti penjualan beralih ke online, serta mengeluarkan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan saat pandemi yaitu kerudung instan (bergo), gamis dan masker.
“Kami bersyukur dapat bertahan melewati pandemi hingga saat ini lebih dari satu dekade. Luna Hijab berkembang menjadi salah satu brand fesyen ternama di industri fesyen muslim Indonesia,” tutup Ibu Luna.
Kini Luna Hijab memiliki 4 toko offline di Kudus, Semarang, Jakarta, dan Bandung. Luna Hijab menaungi lebih dari 400 karyawan, dengan penjualan mencapai rata-rata 2.000 produk varian per bulan. Dan dengan menggandeng reseller Luna Hijab semakin kuat melebarkan sayapnya.
Scarf wonderland series kini bisa dibeli di toko offline maupun online Luna Hijab dengan harga kisaran di atas Rp 300.000.