Fimela.com, Jakarta Pemandangan anak kecil mahir menggunakan gadget saat ini bukan lagi hal yang dianggap aneh. Bahkan dengan keberadaan gadget ini membantu orang tua dalam menenangkan anak yang rewel. Tak jarang anak kecil lebih lihai bermain teknologi dari pada orang tua, sehingga tidak jarang ayah dan ibu merasa takjub dengan kemampuan belajar anaknya.
Mungkin orang tua merasa bangga atau terbantu dengan keberadaan gadget. Namun, di satu titik anak akan sulit untuk dipisahkan dari gadgetnya. Jika dipisahkan anak bisa saja marah, kesal, menangis, ataupun kebingungan, sehingga orang tua pun mengeluh akan hal ini. Jika hal ini terjadi mungkin saja sang anak telah kecanduan gadget.
Berdasarkan data Badan Statistik Indonesia tahun 2020 penggunaan ponsel pada anak usia dini mencapai 47.7 persen untuk anak pra-sekolah, 25.9 persen anak balita, bahkan bayi sebanyak 3.5 persen. Dan terus bertumbuh di masa pandemi COVID-19. Gadget yang jadi bagian kehidupan anak dari bayi berpotensi membuat anak kecanduan gadget. Berikut beberapa penyebab kenapa anak kecanduan gadget yang dihimpun dari beberapa sumber.
Rasa Penasaran Tinggi Anak-Anak Picu Kecanduan
Sekitar usia 2 tahun, otak balita telah cukup berkembang untuk menyadari bahwa mereka merupakan individu yang terpisah dari orang tua. Dengan kesadaran ini, mereka memiliki rasa kontrol yang memungkinkan mereka menjadi lebih mandiri.
Salah satu cara mengekspresikan kesadaran ini adalah melalui keinginan untuk memilih melakukan sesuatu dengan keinginan sendiri. Namun, mereka belum mengetahui apa itu kontrol diri. Begitu mereka memegang gadget dengan berbagai hal menarik di dalamnya akan ada kecenderungan sulit berhenti.
Melansir dari Mother.ly, balita memiliki kemampuan fokus cukup lama pada berbagai aktivitas. Kemampuan untuk fokus dan memperhatikan ini membuat anak menikmati menonton hal yang sama berulang-ulang sampai mereka benar-benar memahaminya. Karena sulit untuk mempelajari banyak hal setiap hari, pengulangan juga dapat berkontribusi pada rasa aman mereka karena mereka mampu memprediksi (mengendalikan) dunia mereka, yang menenangkan.
Anak-Anak Mampu Mengembangkan Minat Intens Pada Gadget
Anak-anak cenderung mengembangkan minat yang sangat intens terhadap gadget. Minat intens ini bisa membuat anak betah berlama-lama bermain gadget. Seperti yang diketahui, gadget menyediakan banyak hiburan dan edukasi yang eye catching bagi anak-anak.
Hal yang perlu diperhatikan adalah seberapa lama sang anak menggunakan ponsel. Batas waktu bisa diperdebatkan. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan satu jam per hari konten berkualitas tinggi untuk anak-anak berusia 2 hingga 5 tahun.
Namun dalam penelitian lain penggunaan layar dari Survei Nasional Kesehatan Anak Inggris, para peneliti menemukan bahwa kesejahteraan mereka—keterikatan pengasuh , ketahanan, rasa ingin tahu, dan suasana hati—tidak terpengaruh secara negatif oleh jumlah penggunaan gadget. Penggunaan gadget akan aman dengan dampingan orang tua.
Pengasuhan Orang Tua yang Tak Berorientasi Teknologi Sehat
Orang tua mungkin memfasilitasi anak mereka dengan gadget dengan tujuan menenangkan anak sehingga tidak rewel. Apalagi orang tua yang kesulitan membagi waktu ketat antara kerja dan waktu untuk keluarga. Karena kurangnya dampingan orang tua ketika sang anak bermain gadget membuat mereka bermain tanpa stop sehingga kemampuan mengendalikan diri pun sulit dilakukan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan Bulletin of Early Childhood yang membahas adiksi gadget pada anak (2022), menunjukkan pengasuhan dengan memberikan gadget pada anak tanpa pengetahuan dan dampingan teknologi berpotensi membuat anak kecanduan gadget.
Dari penelitian tersebut, penegasan porsi dan ketentuan penggunaan gadget untuk anak-anak sangat kurang dilakukan oleh orang tua. Untuk itu sangat penting kesadaran dan edukasi mengenai porsi penggunaan gadget pada anak-anak karena mereka tidak tahu apa itu baik dan apa yang tidak.
Orang Tua Menjadi Teladan Kurang Baik
Anak di usia di bawah lima tahun sangat senang meniru. Mereka akan meniru orang-orang yang ada di sekitarnya. Ketika orang tua setiap waktu bermain gadget dan tidak terlalu banyak ikut terlibat permainan dan komunikasi dengan anaknya akan membuat anak berpikir apa yang dilakukan orang tua adalah hal yang normal ditiru.
Oleh karena itu, orang tua harus jadi role model yang baik untuk anak dalam penggunaan gadget. Untuk itu penting juga memiliki pengetahuan teknologi yang baik sehingga bisa memandu anak dalam penggunaan gadget yang baik.
Penulis: Tasya Fadila
#Women for Women