Cara Mengatasi Diare dan Demam Anak untuk Perawatan di Rumah oleh Orang Tua

Fimela Reporter diperbarui 23 Agu 2022, 18:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Anak-anak cenderung lebih sering terkena diare. Dikutip dari childrens.com, ahli gastroenterologi Lauren Lazar menjelaskan diare terjadi ketika usus besar yang seharusnya menyerap banyak air gagal melakukan perannya sehingga feses mengandung banyak air.

Dalam laman WebMD dijelaskan bahwa diare adalah cara tubuh membersihkan diri dari kuman, dan sebagian besar episode berlangsung beberapa hari hingga seminggu. Diare bisa disertai demam, mual, muntah, kram, dehidrasi, bahkan ruam. Diare yang diikuti demam biasanya disebabkan infeksi rotavirus.

Kenaikan suhu tubuh bisa menjadi sebuah pertanda peringatan ada sesuatu yang masuk ke tubuh anak, tapi biasanya demam bukanlah suatu yang serius. Malahan, anak mengalami demam berarti imun tubuh bekerja seperti seharusnya dan berjuang melawan infeksi.

Meski begitu orang tua tetap merasa khawatir karena anak mengalami diare dan demam di waktu yang sama. Berikut langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan orang tua pada anak yang mengalami diare dan demam di waktu yang sama.

2 dari 6 halaman

Pastikan Anak Tetap Terhidrasi

Ilustrasi air minum. (Sumber foto: Pexels.com).

Ketika anak sedang diare dan demam, biasanya selera makan pun bisa berkurang hingga hilang. Namun, di kondisi ini anak butuh untuk tetap terhidrasi dengan baik. Ketika anak mengalami diare, cairan di dalam tubuh dengan mudah berkurang. Oleh karena itu, dianjurkan memberi anak asupan minum

Usahakan berikan anak minum air putih, baik hangat maupun air suhu normal. Hindari memberikan minuman seperti soda atau jus ketika anak diare bisa memperburuk diare. Kebanyakan anak dengan diare ringan tidak membutuhkan minuman elektrolit, namun jika diare cukup berat berikan elektrolit pada anak.

3 dari 6 halaman

Ukur Suhu Tubuh dan Kompresi

Ilustrasi ibu mencatat suhu tubuh anak setelah diukur. (Sumber foto: pexels.com).

Ukur suhu tubuh anak dengan termometer dengan cara yang benar. Dilansir dari WebMD, ada beberapa cara mengukur suhu tubuh dengan termometer. Pertama melalui mulut, sebelum menggunakan bersihkan termometer dengan air dan sabun. Letakkan ujung termometer dimulut anak dan tunggu 3 menit hingga hasilnya muncul.

Cara kedua, melalui ketiak. Pastikan ujung termometer menyentuh kulit anak yang kering, tahan posisi tersebut selama 4 hingga 5 menit. Ukurlah suhu tubuh anak secara berkala setiap 4 hingga 6 jam. Kompres anak dengan air hangat sebagai bentuk usaha mengurangi panas anak, karena air hangat dapat menyerap panas tubuh dengan baik.

Untuk pemberian obat demam, anak bisa diberi obat demam seperti acetaminophen atau ibuprofen. Namun, sekali pun jangan pernah berikan anak aspirin. Pemberian aspirin telah dikaitkan dengan penyakit serius yang berpotensi fatal, yang disebut sindrom Reye.

4 dari 6 halaman

Berikan Makanan Lembut dan Berserat

Ilustrasi bubur. (Sumber foto: Pexels.com).

Ahli gastroenterologi, Lazar, mengungkapkan untuk bayi yang masih disusui, ASI tetap jadi pilihan utama karena ASI lebih bernutrisi dan mudah diserap. Untuk anak-anak, meskipun mereka kurang berselera makan, tetap coba berikan makanan berupa bubur, sup hangat. atau makanan kesukaan mereka. Pastikan tidak memberikan makanan pedas atau berminyak.

Serat ampuh untuk mengatur pergerakan usus dan berfungsi baik dalam keadaan sembelit dan diare. Makanan kaya serat tertentu dapat membantu memperlambat diare anak Anda. Makanan berserat tinggi yang dapat membantu diare meliputi: apel tanpa kulit, pisang, gandum, kacang polong, ubi jalar.

5 dari 6 halaman

Jangan Tutupi Tubuh dengan Selimut

Ilustrasi pengukuran suhu tubuh dengan termometer. (Sumber foto: Pexel.com).

Pasangkan anak pakaian tipis dan tutupi tubuhnya dengan selimut yang tidak terlalu tebal. Mengutip dari Kids health, menggunakan pakaian tebal ketika demam akan menghambat suhu panas keluar dari tubuh dan memungkinkan suhu tubuh naik kembali

Terkadang anak terlihat gerah dan berkeringat sehingga orang tua mengelap tubuhnya dengan kain dan air hangat. Jangan pernah menggunakan atau mencampurkan sesuatu berkandungan alkohol ketika mengelap tubuh anak karena memungkinkan terjadinya keracunan.

6 dari 6 halaman

Kapan Anak Dibawa ke Dokter?

Ilustrasi tisu toilet. (Sumber foto: Pexels.com).

Ketika diare anak menimbulkan gejala lain seperti diare lebih dari tiga hari, berdarah ketika buang air; dehidrasi, muntah, kelelahan, muncul ruam, sakit perut lebih dari dua jam, adalah saatnya orang tua membawa anak ke dokter. Untuk bayi di bawah 6 bulan segera bawa ke dokter ketika mengalami diare.

Demam juga menjadi gejala yang terjadi berbarengan dengan diare. Jika suhu tubuh anak terus meningkat melebihi 39 derajat celcius setelah di ukur beberapa kali dengan termometer dan tidak mereda setelah 24 jam, segera bawa ke konsultasi ke dokter.

Penulis: Tasya Fadila

#Women for Women