Fimela.com, Jakarta Meski isu kesetaraan terus digalakkan, namun tak dipungkiri diskriminasi tetap masih ada di industri hiburan Indonesia. Penyanyi muda, Eltasya Natasha mengakui jika dirinya mengalami sendiri perlakuan yang berbeda hanya karena penampilannya yang berhijab. Ia mengaku kerap merasakan perlakuan yang kurang menyenangkan ketika mengawali karier di dunia musik.
Hal itu dikatakan Tasya, sapaan akrabnya saat hadir dalam sharing session dari gerakan Indonesia Serasi yang digelar secara virtual pada Jumat (22/7/2022). Menurutnya, perlakuan tersebut sempat mempengaruhi tekadnya untuk terjun ke industri musik.
"Semenjak di dunia bermusik, banyak yang Tasya laluin kayak bullying, dan itu sangat mempengaruhi Tasya untuk berkarya di dunia entertainment sampai sekarang," kata Eltasya Natasha.
Tak Ada Pengaruhnya
Bahkan, ia mengatakan sempat diminta untuk melepas hijab ketika mengikuti salah satu ajang pencarian bakat bernyanyi beberapa wakti lalu. Padahal menurutnya penampilannya yang tertutup hijab sama sekali tak berpengaruh pada kualitas suara yang menjadi penilaian utama.
"Salah satunya aku ikut ajang pencarian bakat, banyak yang tanya, 'kenapa berhijab? kayaknya lebih cocok nggak usah berhijab deh'. Padahal itu sama sekali nggak ada pengaruhnya sama Tasya berkarya," paparnya.
Membuktikan
Meski sempat terpukul, namun nyatanya hal tersebut sama sekali tak mengurungkan niatannya terjun sebagai penyanyi profesional. Hal itu dibuktikan dengan kesuksesannya memenangkan ajang internasional kompetisi cover lagu On My Way yang diselenggarakan Alan Walker bersama PUBG Mobile di 2019 lalu. Sejak saat itu, Eltasya Natasha semakin membuktikan eksistensinya di dunia musik dengan merilis beberapa karya. Yang terbaru adalah single berjudul Sampai Hati yang mengangkat kisah tentang dua sejoli yang telah bertahun menjalin hubungan namun ada perasaan berubah dari sikap kekasihnya yang telah terkikis dan sudah tak lagi mencintai seperti dulu.
Bergabung
Eltasya Natasha sendiri menjadi salah satu dari sekian banyak musisi yang ikut bergabung dalam gerakan Indonesia Serasi. Gerakan ini adalah sebuah kampanye yang digagas oleh beberapa tokoh yang bertujuan untuk menciptakan persatuan, perdamaian, toleransi diantara perbedaan yang ada.
Lewat pengalaman yang pernah dirasakan, Tasya pun berharap tak ada lagi diskriminasi dalam bidang apapun di Indonesia yang hanya didasari oleh perbedaan dan stereotipe yang sudah mengakar sejak lama.
"Perbedaan akans selalu ada dan tidak bisa dihindari. Tapi aku berusaha mengajak untuk, ayo kita sama-sama menghargai perbedaan," pungkasnya.