Fimela.com, Jakarta Penembakan massal terjadi belasan kali di sekolah AS dalam beberapa tahun terakhir. Yang terbaru, di sebuah sekolah dasar di Uvalde, Texas, sedikitnya 22 orang termasuk 19 anak-anak tewas dalam penembakan yang didalangi oleh seorang remaja berusia 18 tahun.
Menurut data yang dirilis Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), senjata api memang menjadi penyebab utama kematian anak-anak dan remaja AS pada tahun 2020. Jumlahnya bahkan menyalip jumlah kasus yang disebabkan oleh kecelakaan mobil.
Melihat hal ini, sebuah perusahaan furnitur di AS, First Line Furniture mengembangkan meja anti peluru guna melindungi guru dan siswa dari penembakan massal. Bagaimana meja ini bekerja?
Efektif Anti Peluru
Perusahaan tersebut sudah membuktikan bagaimana meja anti pelurunya bekerja. Dalam sebuah video, pihaknya mendemonstrasikan tiga meja yang dilipat dan membentuk barikade dalam formasi segitiga.
Meja dengan berat sekitar 163,3 kg itu memiliki tuas sehingga mudah untuk diubah menjadi tameng. Sehingga siswa dapat berlindung di balik meja itu dengan membentuk formasi segitiga. Satu formasi segitiga itu diklaim mampu melindungi hingga 30 siswa.
Setelah diuji dengan pistol dan senapan mesin, meja tersebut sukses bertahan meski dihujani senapan. Bahkan, berulang kali tembakan juga tak membuat peluru memantul. Peluru yang ditembakkan langsung masuk ke dalam meja sehingga mengurangi bahaya.
“Tidak ada peluru yang tembus. Faktanya, meja bahkan tidak pernah bergeser dari tempatnya saat ditembak,” kata John Jerman, presiden Office Furniture Works.
First Line Furniture ini memang sengaja membuat meja anti peluru. Mereka telah bekerja sama dengan pembuat meja balistik dengan tujuan mendistribusikannya di sekolah-sekolah untuk melindungi siswa dari penembakan.
Ide ini tak hanya kreatif, namun juga solutif mengingat kondisi di AS yang tengah dihujani penembakan massal berturut-turut dalam setahun terakhir.
#Women for Women