Fimela.com, Jakarta Memiliki kulit putih bukan lagi menjadi dambaan banyak perempuan, kini kulit glowing dan juicy atau terlihat segar, sehat, lembap dan kenyal menjadi impian para perempuan di dunia. Namun, karena aktivitas yang beragam, terkadang permasalahan kulit justru muncul tanpa diundang.
Ada beberapa masalah kulit yang sering dialami oleh para perempuan Indonesia, seperti munculnya kerutan halus yang diakibatkan oleh adanya perubahan sel tubuh karena proses penuaan yang kita alami membuat wajah jauh dari kata glowing. Kerutan halus bisa juga muncul karena kurangnya kolagen pada kulit atau terlalu lama terpapar sinar matahari.
Selain itu, warna kulit tidak merata juga banyak dialami oleh para perempuan Indonesia. Penyebabnya mirip dengan munculnya kerutan halus, yaitu terkena paparan sinar matahari terlalu lama. Kondisi tersebut membuat kulit tak sehat dan memicu perlambatan regenerasi kulit.
Bila demikian, maka akan muncul noda hitam bahkan warna kulit tak merata karena penumpukan sel kulit mati di wajah. Masalah berikutnya adalah kulit kering, yang bisa muncul karena terlalu lama berada di ruangan ber-AC atau karena produk sabun yang terlalu banyak mengangkat minyak tubuh. Untuk itu, baiknya kita menggunakan produk pelembap kulit yang tepat.
Tak hanya tiga masalah kulit tersebut, jerawat juga jadi gangguan yang sering dialami oleh perempuan Indonesia. Memang, jerawat bukan merupakan penyakit yang berbahaya, tapi bisa membuat rasa percaya diri berkurang. Penyebab munculnya jerawat salah satunya adalah pori-pori yang tersumbat dan tidak diatasi dengan tepat.
“Banyak dari pasien kita yang datang karena permasalahan kulit yang dialami mempengaruhi kepercayaan diri mereka," ujar dr.Cynthia dari Dermiere Clinic.
Sumber masalah kulit
Sumber-sumber permasalahan kulit, jelasnya, seiring bertambahnya usia, kualitas kulit akan mengalami penurunan jika tidak disertai dengan perawatan kulit yang tepat. Salah satunya, produksi kolagen pada kulit akan semakin sedikit sehingga akan berpengaruh pada elastisitas kulit, menjadikan kulit tampak kering, muncul kerutan dan kendur.
Kemudian, hidup di negara yang memiliki tingkat polusi yang cukup tinggi dengan iklim tropis, belum lagi belum lagi penggunaan masker dan stres sejak pandemi Covid-19 sangat berkontribusi terhadap kulit yang tidak sehat, pori-pori membesar, komedo, jerawat dan penuaan dini.
"Sejak pandemi COVID-19 dan kita lebih sering melihat media online dan tanpa sadar membandingkan diri kita dengan orang lain. Kita yang sudah tidak asing lagi dengan ada nya filter di foto-foto selfie, maupun foto-foto editorial artis yang terlihat begitu “sempurna” dan “ideal," katanya.
Membuat wajah glowing dengan perawatan
Lantas, bagaimana kita dapat memiliki glowing skin yang diidamkan banyak orang? dr. Cyhthia mengatakan kulit glowing itu artinya kulit yang sehat dan terhidrasi dengan baik.Terpenting, mulai dari dalam, olahraga yang rutin dan makan makanan yang bergizi, urangi konsumsi gula dan minyak berlebih.
Namun perawatan kulit dari luar atau secara topikal tidak kalah pentingnya dan harus berjalan bersamaan dengan gaya hidup yang sehat.
“Kami baru saja meluncurkan konsep perawatan terbaru di Dermiere Clinic yaitu GLOW DNA. Treatment Skin Booster dengan pilihan terlengkap di Jakarta untuk menjawab keluhan setiap pasien yang berbeda-beda namun menginginkan kulit sehat dan glowing setiap harinya,” katanya.
Ada berbagai jenis GLOW DNA yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan kulit, antara lain: GLOW DNA Acne, GLOW DNA Scar, GLOW DNA Hydrating, GLOW DNA Firming, GLOW DNA Brightening.
"Berbeda dengan Botox/Filler yang mengubah bentuk wajah, hasil dari GLOW DNA fokus kepada tekstur dan kelembapan kulit sehingga hasil yang diberikan sangat natural dan tidak kaku. Manfaatnya meningkatkan kualitas kulit secara menyeluruh sehingga menjadikan kulit sehat dan glowing dari dalam/secara alami," ungkapnya.
dr Cynthia menerangkan, keunggulan GLOW DNA dibanding perawatan lainnya yakni, dapat disesuaikan serta dikombinasikan untuk segala permasalahan kulit; kulit kusam, kering, berjerawat, bekas jerawat, pori-pori besar, hingga kulit kendur sekalipun. Downtime yang minimal - kulit yang kemerahan setelah perawatan akan kembali normal dalam kurun waktu yang cukup singkat, yakni sekitar 2-3 hari.
Pihaknya juga hanya menggunakan produk-produk unggulan dan berkualitas dari mancanegara (Amerika, Eropa, Korea). "Perawatan tidak memakan waktu lama. Wajah dibersihkan terlebih dahulu, kemudian dianestesi selama 30 menit, lalu pengerjaan GLOW DNA sekitar 15-20 menit. Hasilnya, kulit menjadi sehat dan glowing secara alami," terangnya.
dr Cynthia menekankan, pentingnya kerjasama antara dokter dan pasien untuk mencapai hasil yang optimal dengan mencari solusi yang diinginkan pasien. Tidak hanya mengutamakan kebutuhan kulit sang calon pasien, namun gaya hidup pula yang berbeda-beda dan berpengaruh terhadap hasil perawatan estetika apapun.
"Selain memperhatikan gaya hidup, perawatan kecantikan juga harus disertai dengan niat dan konsistensi sang pasien. Hal ini dikarenakan perawatan kulit yang tidak bisa instan. Kulit tidak bisa langsung mencapai kondisi terbaiknya hanya dengan 1x treatment/1x kedatangan saja. Hal yang perlu diingat, hasil perawatan setiap orang berbeda-beda tergantung dari kondisi dan kebutuhan kulit pasien," imbuhnya.
#women for women