Usia Berapa Anak Boleh Memiliki Gawai Sendiri? Ini Kata Ahli

Mimi Rohmitriasih diperbarui 24 Jul 2022, 17:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Menjadi orangtua di era modern seperti sekarang bisa dibilang mudah tapi susah. Mudahnya karena kecanggihan teknologi membuat orangtua bisa memantau tumbuh kembang anak  dengan lebih baik di rumah. Susahnya, orangtua harus lebih bijak dalam merawat dan mendidik anak. Termasuk harus lebih bijak untuk memberikan gawai ke anak

Saat ini, gawai memang bisa membuat anak menjadi lebih tenang. Gawai juga bisa menjadi sarana terbaik untuk mencari tahu lebih banyak informasi dan pengetahuan. Meski begitu gawai juga bisa menjadi candu bagi anak-anak. Mengenai gawai ini, kapan kira-kira orangtua bisa memberi anak gawai?

2 dari 3 halaman

Waktu yang Tepat Memberikan Gawai pada Anak

Ilustrasi anak bermain gadget sebelum tidur/credit: pexels

Melansir dari laman klikdokter.com, sebenarnya tidak ada waktu yang tepat kapan orangtua bisa memberikan gawai ke anak. “Tidak ada usia (pasti) kapan anak harus memiliki ponsel atau gawai,” kata dr. Pamela Rutledge, Direktur dari Media Psychology Research Center.

Di usia berapapun sebenarnya anak tetap harus dipantau dan diawasi dengan bijak saat menggunakan gawai. Pemberian gawai erat kaitannya dengan kematangan anak tentang bagaimana caranya untuk menggunakan gawai dengan bijak. Saat anak sudah matang dan bijak dengan gawai yang ia miliki, orangtua tak perlu khawatir berlebih. Meski begitu orangtua tetap harus memantau dan mengawasi penggunaan gawai pada anak.

3 dari 3 halaman

Pemberian Gawai Terlalu Dini Berisiko Buruk

Ilustrasi Anak Bermain Gadget Credit: Freepik

Para ahli menemukan jika pemberian gawai terlalu dini dikhawatirkan bisa membuat anak kecanduan gawai. Sebaiknya orangtua memberikan gawai ke anak saat usianya sudah di atas 14 tahun. Di usia ini akan lebih bijak dan matang dalam menggunakan gawai untuk aktivitas sehari-harinya. 

Penelitian menemukan jika pemberian gawai ke anak di bawah usia 12 tahun sangat berisiko membuat anak kecanduan. Ini juga bisa meningkatkan beragam dampak negatif di mana anak lebih suka memainkan gawainya untuk bermain game, lupa belajar dan lebih suka menyendiri. 

Penelitian juga menemukan jika anak yang diberi gawai di bawah usia 12 tahun dan tidak mendapatkan pantauan atau pengawasan terbaik dari orangtua lebih rentan berkirim pesan tidak wajar atau senonoh ke teman atau orang lain. Lebih jauh, beberapa penelitian juga menemukan jika anak yang terlalu sering terpapar oleh radiasi gawai bisa mengalami penurunan konstrasi dan daya ingat. 

Meskipun anak sangat tenang dan nyaman saat bermain gawai, orangtua penting memberi batasan waktu kapan anak boleh bermain gawai dan kapan harus belajar serta melakukan aktivitas lain. Semoga informasi ini bermanfaat dan pastikan untuk menjadi orangtua yang lebih bijak ya Mom, terutama yang berkaitan dengan pemberian gawai ke anak.

#WomenForWomen