Fimela.com, Jakarta Demam merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak. Pada anak sendiri, hampir setiap anak pernah mengalami demam bahkan sering. Untuk beberapa kasus, demam pada anak tidak memerlukan penanganan khusus karena bisa sembuh dengan sendirinya. Tapi untuk beberapa kasus lain, orangtua perlu waspada dan memeriksakan kondisi kesehatan anak lebih lanjut ke dokter atau klinik terdekat.
Salah satu demam yang membuat orangtua harus waspada adalah jika demam disertai dengan kejang. Melansir dari laman parents.com, demam yang disertai kejang bisa jadi sebuah tanda yang membahayakan kondisi kesehatan anak lebih lanjut.
What's On Fimela
powered by
Kejang Sebagai Tanda Demam yang Lebih Parah
Para ahli menyebutkan bahwa demam yang terjadi dapat berkembang lebih parah menjadi kejang demam. Gangguan tersebut menyebabkan kejang ketika seorang anak mengalami lonjakan suhu tubuh. Umumnya, kejang demam terjadi disebabkan oleh infeksi.
Penelitian juga menemukan jika kelainan yang disebabkan oleh peningkatan suhu tubuh secara tiba-tiba bisa lebih berbahaya dibanding yang biasa. Saat demam anak mencapai 38 derajat celcius bahkan lebih, umumnya anak akan rewel, lemas, sering menangis, gelisah, tidak mau makan, tidak mau minum bahkan tidak mau menyusu. Jika hal ini tidak ditangani dengan baik, ini bisa meningkatkan risiko dehidrasi pada anak dan menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.
Bagaimana Jika Anak Kejang Demam?
Ketika mendapati anak mengalami kejang demam, sebaiknya orangtua tidak terlalu panik. Tetap tenang dan lakukan pertolongan pertama dengan bijak. Berikut pertolongan yang bisa dilakukan orangtua di rumah saat anak kejang.
- Meletakkan anak di tempat yang luas dan nyaman.
- Pakaikan anak pakaian yang nyaman, longgar dan memudahkannya untuk bergerak.
- Jauhkan anak-anak dari benda-benda yang berbahaya seperti barang pecah belah, senjata tajam atau alat-alat yang mengalirkan listrik.
- Hindari memberi minuman atau makanan anak saat ia kejang.
- Hindari juga menahan anak yang ingin bergerak karena ini bisa menyebabkan risiko patah tulang pada anak.
Itulah yang perlu dilakukan orangtua jika anak mengalami kejang demam. Jika kejang ini terjadi lebih dari 15 menit dan terjadi lebih dari satu kali dalam kurun waktu 24 jam, sebaiknya segera periksakan kondisi anak ke dokter atau klinik terdekat. Pastikan agar dokter memeriksa kondisi anak lebih lanjut. Semoga informasi ini bermanfaat.
#WomenForWomen