Fimela.com, Jakarta Mengonsumsi alkohol memiliki risiko kesehatan yang signifikan dan tidak bermanfaat bagi kaum muda. Namun, ada keuntungan tersendiri bagi orang dewasa yang lebih tua jika mereka mengonsumsi alkohol dalam jumlah kecil.
Ini diungkapkan oleh para peneliti dari Global Burden of Disease, yang berbasis di University of Washington di Seattle. Minum alkohol lebih dari setara dengan bir sehari bisa meningkatkan kemungkinan risiko kesehatan, bagi pria khususnya.
Pria di bawah 40 tahun tidak boleh melebihi tingkat 0,136 minuman alkohol sehari, sedangkan perempuan dalam rentang usia yang sama tidak boleh melebihi 0,273, sekitar seperempat dari minuman alkohol standar sehari. Orang dewasa yang lebih tua tanpa kondisi kesehatan yang mendasarinya bisa merasakan beberapa manfaat dari minum alkohol, seperti membatasi risiko stroke, diabetes, dan penyakit jantung iskemik, dilansir dari huffpost.com.
What's On Fimela
powered by
Bahaya mengonsumsi alkohol berdasarkan usia
Bagi mereka yang berusia 40 sampai 64 tahun, setengah minuman alkohol standar hingga hampir dua minuman alkohol standar sehari dianggap sebagai tingkat konsumsi yang aman. Bagi siapa saja yang berusia 65 tahun atau lebih, risiko kesehatan meningkat setelah minum sedikit lebih dari 3 minuman alkohol standar sehari.
Namun, para ahli tetap menganjurkan asupan alkohol untuk orang dewasa yang lebih tua tidak boleh melebihi 1,87 minuman alkohol standar sehari. Setelah tingkat itu, risiko kesehatan meningkat dengan setiap minuman.
Bahaya mengonsumsi alkohol berdasarkan usia
Studi Global Burden of Disease yang bergulir adalah yang pertama melaporkan risiko alkohol berdasarkan wilayah geografis, usia, jenis kelamin, dan tahun. Sedangkan banyak para ahli merekomendasikan bahwa pedoman konsumsi alkohol juga harus didasarkan pada usia dan lokasi, dengan pedoman paling ketat untuk pria berusia 15 sampai 39 tahun, yang berada pada risiko terbesar konsumsi alkohol berbahaya di seluruh dunia.
Bahkan menurut Dana Bryazka, seorang peneliti dan penulis utama di Institut untuk Metrik dan Evaluasi Kesehatan di University of Washington, jika pendekatan konservatif dan tingkat konsumsi aman terendah digunakan untuk menetapkan rekomendasi kebijakan, ini menyiratkan bahwa tingkat konsumsi alkohol yang direkomendasikan masih terlalu tinggi untuk populasi yang lebih muda. Bagaimana menurutmu, Sahabat FIMELA?