Fimela.com, Jakarta Setelah sukses pada 2019, film Ghost Writer siap merilis sekuelnya. Film Ghost Writer 2 yang diproduksi StarVision masih mempertahankan beberapa pemain kunci sesperti Tatjana Saphira sebagai Naya dan Deva Mahenra sebagai Vino.
Sutradara yang dulu dipegang Benedion Rajagukguk, kini jatuh ke tangan Muhadkly Acho. Sedangkan produser diisi oleh Ernest Prakasa, Benedion, dan Chand Parwez.
Ernest Prakasa mengaku jika dirinya sempat patah arang. “Gue sebenarnya agak patah arang aduh nggak rilis-rilis filmnya,” ujar Ernest seperti yang dikutip dari Liputan6.com. Lantas seperti apa fakta-fakta di balik film Ghost Writer 2? Berikut Fimela.com merangkumkan khusus untuk Anda.
Lokasi Syuting
Ernest Prakasa menggarap sekuel selalu membawa beban berat lantaran kualitasnya harus lebih bagus daripada yang pertama. Oleh karena itu, Ghost Writer 2 hadir dengan cerita dan konflik yang lebih beragam, termasuk lokasi syuting.
“Syuting ke Lampung dan Sukabumi. Rapid test (wkatu itu) masih pakai darah belum swab, peralihan dari rapid test ke swab itu lucu. Ekstrasnya banyak yang kabur mereka bilang: Kalau di sinetron nggak begini,” jelas Ernest.
Pertama Kali Jadi Hantu
Banyak orang yang terkejut saat menyaksikan trailer Ghost Writer 2, lantaran Vino dikisahkan tewas dan menjadi hantu. Dan ini merupakan pengalaman Deva menjadi hantu.
“Ketika akhirnya ditawari melanjutkan Ghost Writer dan tongkat estafet perhatuan dipercayakan ke saya, akhirnya mau. Saya pikir tak ada yang salah mencoba sesuatu yang baru. Pendekatan yang saya dan Ge Pamungkas pakai beda,” kata Deva.
Drama Horor Komedi
Yang khas dari Ghost Writer adalah penggabungan nuansa drama, komedi, dan horor. Ernet menyebut proses ini tidak mudah. “Dramanya ini sangat krusial karena terkait karakter utama dan pendukung. Apa konflik keluarganya, sebagai fondasi drama. Horornya datang dari mana, dan komedinya sumbernya masih dari mereka berdua,” ungkapnya.
Segar
Tatjana Saphira ingat sekali pertama kali membaca naskah Ghost ZWriter 2. Kesan pertamanya adalah segar dan terlihat sekali tim naskah bekerja dengan rapi.
“Pertama kali terima Ghost Writer yang pertama hampir tiga tahun lalu sudah merasa sangat percaya sama naskahnya. Ceritanya segar dan menurut aku, di film kedua, tim kreatif bekerja lebih maksimal membuat cerita yang lebih epic, lebih seru,” jelasnya.
Sutradara
Benedion Rajagukguk dipercaya menjadi sutradara film Ghost Writer atas rekomendasi Ernest Prakasa. Sedangkan Ghost Writer 2 disutradarai oleh Muhadkly Acho.
“Harapannya, nanti kalau ada Ghost Writer 3 harus yang baru. Jangan Acho lagi. Harapannya ini menjadi medium untuk memercayakan orang baru masuk menjadi sutradara. Itu akan memperkaya talenta di industri film,” ungkapnya.