Fimela.com, Jakarta Kabar dipilihnya Butet Manurung sebagai figur Barbie asal Indonesia sudah santer terdengar sejak awal tahun 2022. Namun baru pada Kamis (14/7/2022) sosok Butet Manurung dalam bentuk Barbie dipamerkan ke khalayak publik.
Boneka Barbie dengan figur Butet Manurung ini menjadi bagian dari Barbie Role Model 2022 yang hanya ada satu di dunia dan tidak diperjualbelikan.
“Pada hari ini, Mattel sangat senang bisa mempersembahkan boneka Barbie One Of A Kind (OOAK) kepada Butet Manurung. Boneka ini menjadi satu-satunya boneka di dunia sebagai bentuk apresiasi kami terhadap sosok inspirasional Butet Manurung yang memperjuangkan kesetaraan pendidikan di komunitas marjinal dan masyarakat adat di seluruh Indonesia,” ujar Dwanty Eka Putri selaku Brand Manager Mattel Southeast Asia.
Koleksi Barbie Role Model 2022 ini menjadi bagian dari upaya Barbie untuk menginspirasi anak perempuan di seluruh dunia melalui pemberdayaan profil panutan inspirasional. Secara konsisten, Barbie mengangkat profil dan cerita para perempuan hebat di seluruh dunia, sehingga dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak perempuan untuk terus berani mengejar cita-cita dan meraih impiannya.
Dipilih sebagai mentor untuk anak-anak ASEAN
Sebagai kelanjutan dari program ini, Barbie Role Model memainkan peran penting dalam prakarsa global Dream Gap Project yang diluncurkan sebagai dukungan bagi anak perempuan. Sehingga mereka untuk berani menjadi apapun yang mereka inginkan, salah satunya melalui program You Can Be (YCB) A Champion for Change.
Melalui program YCB ini, Barbie membuktikan komitmennya sebagai platform global yang selalu berusaha mengembangkan potensi tak terbatas pada setiap anak perempuan serta mendorong mereka untuk percaya bahwa kekuatan dan suara mereka dapat membawa perubahan di masa depan.
Program ini diikuti oleh anak perempuan berusia 5 – 12 tahun yang memiliki ide untuk membuat perubahan (changemaker) bagi sekitarnya. Peserta berasal dari berbagai negara ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Tentunya para peserta akan mengikuti beberapa fase penilaian, seperti seleksi dan presentasi pertama di tingkat nasional, kemudian satu peserta terpilih akan mewakili setiap negara untuk mengikuti sesi mentoring dengan seluruh finalis dari negara lain. Untuk mendapatkan pemenang, para peserta harus melakukan presentasi terakhir di depan seluruh mentor, yaitu Butet Manurung (Indonesia), Princess Zatasha (Malaysia), Chesca Gracia Kramer (Filipina), Rebekah Lin (Singapura), dan Maria Poonlertlap (Thailand).
Ide kreatif dari anak-anak
“Saya sangat senang bisa melihat dan mendengar secara langsung presentasi dari ide-ide kreatif anak perempuan yang meliputi berbagai aspek. Di Indonesia sendiri, ternyata banyak sekali Ide yang di luar dugaan, seperti konsentrasi program mereka terhadap sexual harassment, self-love, animal testing, hingga water filter. Semua ide ini terinspirasi dari situasi yang berada di sekitar mereka, kemudian mereka kembangkan demi mencari solusi yang bisa membawa perubahan bagi lebih banyak orang. Saya kagum dengan berbagai ide mereka,” ujar Butet Manurung.
Kriteria pemenang You Can Be A Champion For Change sendiri dilihat dari empat aspek utama, yaitu antusias peserta terhadap program yang dibuat dan dipresentasikan, kreativitas ide, originalitas, dan tentunya cara penyampaian (presentasi) para peserta.
Final program You Can Be A Champion For Change dijadwalkan pada bulan Agustus 2022, di mana pemenang utama akan mendapatkan total hadiah hingga 5000 USD, kesempatan untuk mewujudkan mimpinya bersama organisasi nirlaba internasional, produk Barbie, merchandise, dan sertifikat.