Fimela.com, Jakarta Seiring dengan perkembangan zaman, gawai atau gadget menjadi hal yang sangat penting bagi setiap orang. Tak hanya orang dewasa, anak-anak nampaknya juga menganggap bahwa gawai sangat penting baginya. Ini terlebih saat orangtua menggunakan gawai sebagai senjata ampuh untuk membuat anak merasa lebih tenang dan nyaman.
Penting kita tahu, anak-anak yang diperkenalkan gawai sejak usianya sangat dini dan terlalu sering bermain gawai, ini bisa meningkatkan risiko anak kecanduan gawai. Melansir dari laman todayparents.com, saat anak kecanduan gawai, ini bisa sangat berbahaya buat perkembangannya. Kecanduan gawai juga bisa berisiko buat kesehatan anak. Lebih parahnya lagi, ini sangat berbahaya buat sikap dan karakter anak ke depannya.
Kapan Anak Dikatakan Kecanduan Gawai?
Menurut sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of The International Child Neurology Association, kecanduan pada gawai bisa dialami oleh anak pada usia berapa pun. Umumnya, anak mengenal gawai saat usianya 6 - 9 tahun.
Hanya saja beberapa anak bahkan telah mengenal gawai sejak usianya di bawah 5 tahun. Dan pada usia-usia ini, anak belum bisa bersikap bijak kapan ia bisa bermain gawai dan kapan harus berhenti jika tidak diawasi oleh orangtua.
Para ahli mengatakan jika anak kecanduan gawai saat ia tidak bisa lepas dari gawai. Anak-anak yang sepanjang hari atau lebih banyak menghabiskan waktunya di depan gawai bisa dikatakan telah kecanduan atau ketergantungan pada gawai.
Tanda-Tanda Anak Kecanduan Gawai
Anak yang kecanduan gawai bisa ditandai dengan adanya beberapa masalah fisik yang dialaminya. Masalah fisik itu mulai dari kesehatan mata yang menurun, nyeri punggung, peningkatan atau penurunan berat badan, sakit kepala dan gangguan nutrisi. Anak-anak yang kecanduan gawai umumnya juga susah tidur dan tak bisa lepas dari gawai.
Selain hal di atas, tanda paling umum yang bisa dilihat oleh orangtua ketika anak kecanduan gawai adalah sebagai berikut:
- Terlalu asik main gawai sehingga lupa waktu.
- Bermain gawai untuk mengalihkan perasaannya.
- Berbohong tentang lama waktu yang digunakan untuk bermain gawai kepada orangtua.
- Tetap menggunakan gawai meski orangtua telah melarang dan menetapkan konsekuensi berat jika anak terus menerus bermain gawai.
- Kehilangan ketertarikan pada dunia luar dan pada hal-hal yang seharusnya membuatnya lebih semangat bermain.
- Gelisah, sedih dan mudah marah saat dirinya tidak bermain gawai.
- Gagal untuk mengurangi kebiasaannya bermain gawai.
- Hari-harinya akan terasa kurang tanpa gawai.
Itulah sekilas mengenai tanda anak yang kecanduan gawai. Untuk menghindari kecanduan gawai pada anak, pastikan untuk memantau dan mengawasi anak dengan lebih baik. Pastikan juga untuk lebih bijak saat mengenalkan gawai ke anak. Semoga informasi ini bermanfaat.
#WomenForWomen