Kiat Membangun Wirausaha Digital Untuk Perempuan Melalui Program 'Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya' dari GoTo

Fimela Reporter diperbarui 18 Jul 2022, 14:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Perempuan sangat lekat dengan tugas domestik seperti merawat anak ataupun mengurus rumah, nyatanya perempuan merupakan salah satu penggerak ekonomi yang besar. Berdasarkan data dari kementerian Keuangan RI, sektor ekonomi mikro, kecil, dan menengah saat ini 52% dari 63,9 juta pelaku usaha mikro di Indonesia adalah perempuan. Perempuan Indonesia memiliki semangat, potensi dan kesempatan untuk berbisnis.

Namun, ada beberapa hal yang menghambat perkembangan UMKM yang dibangun oleh para perempuan dari masalah peran ganda perempuan hingga mindset masyarakat yang menganggap UMKM perempuan itu hanya sebatas penyokong kedua untuk finansial keluarga.

Untuk mengatasi hal tersebut dan menciptakan ekosistem wirausaha digital yang inklusif, Gojek dan GoTo Financial berkolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), UN Women, dan Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil Mikro (ASPPUK) untuk mendukung pemberdayaan perempuan Indonesia melalui program ‘Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya’.

“Kolaborasi Gojek dan GoTo Financial, yang merupakan bagian dari Grup GoTo, bersama dengan KemenPPPA, UN Women, dan ASPPUK bertujuan untuk memberdayakan dan menguatkan peran perempuan, khususnya dalam kewirausahaan digital,” ujar Chief of Public Policy and Government Relations GoTo, Shinto Nugroho. Berikut, kiat-kiat membangun wirausaha digital  bagi para ibu-ibu yang ingin membuka usaha tanpa perlu khawatir meninggalkan rumah:

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Manfaatkan teknologi digital untuk berwirausaha

Ilustrasi pemanfaatan teknologi digital dalam berwirausaha. (Sumber foto: Pexels.com).

Dwi Faiz selaku Head of Programs UNWomen mengungkapkan bahwa perempuan paling cepat beradaptasi dengan teknologi dan perempuan lebih banyak berbisnis secara teknologi. Hal ini disebabkan karena perempuan yang dinilai harus banyak berperan di rumah sehingga membuat mobilitasnya jadi terbatas. Dengan adanya ekosistem dan aplikasi digital yang memudahkan para perempuan melakukan kegiatan wirausaha.

“Riset UN Women terkait digitalisasi mengungkap bahwa platform digital menjadi salah satu strategi bertahan utama bagi perempuan pengusaha dalam menghadapi pandemi. Meskipun digitalisasi membuka banyak potensi untuk memajukan pemberdayaan perempuan, tetapi perempuan belum memanfaatkan teknologi secara optimal untuk pengembangan usahanya,” kata Dwi Faiz.

Kolaborasi multi-sektoral antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting untuk memberdayakan lebih banyak perempuan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan agar dapat memperoleh manfaat penuh dari ekonomi digital

3 dari 4 halaman

Mengikuti pelatihan berbasis gender untuk buka potensi ekonomi perempuan

Ilustrasi pelatihan bisnis. (Sumber foto: Pexels.com).

Kolaborasi penta-helix antara Pemerintah, swasta, organisasi, dan komunitas bernama Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya ini menghadirkan pelatihan berbasis gender yang dinilai mampu membuka potensi ekonomi bagi perempuan.

Pelatihan ini memiliki tiga inti materi, pertama materi pemahaman gender yaitu pelatihan yang menerangkan kewirausahaan dengan perspektif gender dan kepemimpinan perempuan dalam berbisnis. Kedua, materi perencanaan bisnis yang berkaitan dengan Pemetaan pasar, analisis target pasar, strategi membangun bisnis yang berkelanjutan, dan perencanaan keuangan.

Materi ketiga merupakan kelas sosialisasi seputar usaha dan strategi mengoptimalkan pemasaran digital. Untuk pemasaran digital, peserta akan mendapatkan pelatihan untuk mempertajam soft skills yang dibutuhkan guna memaksimalkan pemasaran produknya secara daring. Berbagai materi pengembangan kapasitas seperti branding, fotografi produk, dan copywriting menjadi bagian dalam rangkaian program ini.

4 dari 4 halaman

Ikut serta dalam menggunakan fasilitas dukungan teknologi dan wadah komunitas wirausahawan

Ilustrasi penggunaan ekosistem ecommerce untuk membangun wirausaha. (Sumber foto: Pexels.com).

Dukungan teknologi untuk solusi pembayaran non-tunai dari aplikasi GoPay, Gobiz PLUS dan Midtrans. Kemudian, menghilangkan proses manual untuk manajemen pesanan, pembukuan atau laporan keuangan, hingga manajemen karyawan dan pengiriman barang lewat Selly, Gobiz, Moka, dan Gokasir. Lalu, mengoptimalkan pemasaran dengan GoFood, dan GoStore, serta solusi logistik lewat GoSend.

Sedangkan, untuk support non digital dihadirkan wadah komunitas mulai dari kelas pelatihan yang dinamakan A Cup of Moka, Bincang Biznis, dan Temu Midtrans, serta Komunitas Partner GoFood (KOMPAG) dan Komunitas Retail GoTo Financial (KONTAG) sebagai wadah bertukar informasi.

Dengan adanya komunitas ini akan membantu para perempuan untuk saling berpegangan tangan dalam membangun usahanya dan menjadi tempat komunikasi sesama wirausahawan perempuan, mulai dari berbagi informasi atapun peluang usaha untuk mengembangkan wirausaha digital yang dijalankan.

Penulis: Tasya Fadila

#Women for Women