Fimela.com, Jakarta Ardhito Pramono telah kembali berkarya setelah sempat tersandung kasus narkoba. Ia harus rutin menjalani masa rehabilitasi untuk mengatasi kecanduannya, dan mau tak mau rehat sementara dari segala aktivitas kreatif.
Menyadari kesalahannya, penyanyi dan pencipta lagu 27 tahun ini siap melanjutkan langkah. Dengan semangat baru, Ardhito baru saja menghadirkan sebuah album terbaru bertajuk Wijayakusuma.
Album ini menjadi penanda kembalinya Ardhito Pramono ke sosok dirinya sebagai pekarya seni. Apa saja hal menarik di album ini? Berikut beberapa faktanya.
What's On Fimela
powered by
Inspirasi Nama
Album penuh terbaru dari Ardhito ini terinspirasi dari nama sebuah bunga. Ia menceritakan spesialnya bunga ini sampai ia mencantumkannya sebagai tema besar karya musiknya.
"Wijayakusuma itu sebuah bunga yang sakti gitu saat gua bikin lagu ini ada bunga itu disebut. Dia bisa menghidupkan orang-orang yang udah patah semangat, kita riset dan buat Wijayakusuma untuk key di album ini," jelas Ardhito dalam peluncuran album Wijayakusuma (14/7).
Lirik Bahasa Indonesia
Sebagian besar karya Ardhito Pramono selama ini ditulis dalam bahasa Inggris. Kali ini ia ingin membuat album yang penuh dengan lirik berbahasa Indonesia.
"Gue melihat banyak sekali dampak kurang baik dari karya gue selama ini yang menggunakan bahasa Inggris. Misalnya teman-teman musisi baru yang akhirnya ikut memilih menggunakan bahasa Inggris dalam karyanya," katanya.
"Gue tidak ingin bahasa kita lenyap digantikan oleh bahasa asing dalam sebuah pengkaryaan,” lanjut Ardhito.
Rekaman Perjalanan
Ardhito banyak terinspirasi dari pengalamannya beberapa tahun yang ia lewati. Ia pun mengabadikannya dalam karya musik yang berbeda.
“Album ini adalah keresahan, penyesalan, keindahan, dan hal-hal yang terjadi di beberapa tahun belakangan. Lewat album ini, sekiranya gue ingin melampiaskan dan memotret beberapa kejadian yang terjadi," jelasnya.
Unsur Etnik
Single utama di album ini berjudul Wijayakusuma. Tembang ini merupakan karya yang ia persembahkan untuk Indonesia, dengan lirik dan aransemen yang megah, dinamis dan bercampur rasa etnis.
Terdapat lantunan sinden dan instrumen tradisional yang jadi unsur kejutan di lagu tersebut. Tak hanya mengejutkan, elemen tersebut juga mempercantik dan jadi nyawa lagunya.
Tracklist
Album ini memuat total 8 track dengan nuansa jazz, bossanova, etnik dan vibe musik era 80an. Ia berkolaborasi dengan Gusti Irwan Wibowo di track berjudul Kesan Pertama, selebihnya ia bawakan sendiri. Ardhito menyampaikan pesan untuk para pendengar dengan perilisan album ini:
"Akhirnya pun tiba waktunya album #Wijayakusuma dikumandangkan ke teman-teman semua.Dengan rendah hati, besar harapan saya agar delapan buah hati saya dapat mendatangkan harapan baik bagi teman-teman sekalian, bersemi mekar dengan segala nyawa yang dimilikinya.
Silakan ambil waktu sejenak dan resapi #Wijayakusuma di platform musik favorit kalian sebelum kita bicara lebih lanjut. Terimakasih banyak!," ujarnya.