Fimela.com, Jakarta Healing sedang menjadi satu frasa yang banyak disebutkan saat ini. Namun, Sahabat FIMELA, apakah kamu benar-benar bisa memaknai apa itu healing yang sebenarnya?
Tim FIMELA Annissa Wulan yang akrab disapa Wulan mendapat kesempatan untuk merasakan pengalaman healing di pedalaman Ubud, Bali selama 3 hari 2 malam. FIMELA menjadi salah satu media yang diundang untuk merasakan pengalaman menginap di Buahan, a Banyan Tree Escape, resor dengan konsep baru dan unik.
Buahan, a Banyan Tree Escape merupakan bagian, sekaligus yang terbaru dari Banyak Tree Group, resor di Desa Buahan Kaja yang menawarkan konsep tanpa dinding dan pintu pertama di dunia. Untuk sampai di Buahan, a Banyan Tree Escape, Wulan dan beberapa rekan media lain menempuh jarak sekitar 2 jam dari Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Buahan, a Banyan Tree Escape tidak hanya jauh dari keramaian, tapi juga terletak di ketinggian, yang memungkinkan para tamu bisa menikmati waktu mereka menemukan ketenangan yang dekat dengan alam. Dikarenakan pesawat dari Jakarta mengalami keterlambatan, kedatangan kami di Buahan, a Banyan Tree Escape sudah memasuki petang dan waktu makan malam.
Tiba di Buahan, a Banyan Tree Escape, para tamu tidak akan disambut di area resepsionis pada umumnya. Area penyambutan ada di Arrival Pavillion, yang juga tanpa dinding dan pintu.
Para tamu yang baru tiba diminta untuk membunyikan sebuah kentungan besar sebagai pertanda kehadiran mereka di Buahan, a Banyan Tree Escape. Setelah itu, kami diajak ke Open Kitchen, di mana hampir seluruh aktivitas di Buahan, a Banyan Tree Escape akan dimulai dari area ini.
Open Kitchen terdiri dari 2 tingkat terbuka. Tingkat atas digunakan sebagai Living Room, ruang bersantai dengan beberapa set meja-kursi dan lounge terbuka yang diberi nama Botanist Bar, di mana para tamu juga bisa memesan minuman dari menu yang 70%-nya adalah nabati. Tingkat bawah adalah restoran dengan area open kitchen di mana para tamu bisa menikmati hidangan sarapan, makan siang, atau makan malam mereka di sana sambil berinteraksi dengan para staff dan chef yang bertugas.
What's On Fimela
powered by
Pengalaman bersantap plant-base food di Banyan Tree Escape
Satu hal yang langsung dirasakan oleh Wulan begitu tiba di Buahan, a Banyan Tree Escape adalah keramahan dan kehangatan luar biasa dari para staff, layaknya pulang ke rumah dan disambut oleh keluarga sendiri. Area Open Kitchen memang didesain agar memungkinkan para tamu, baik yang datang sendiri maupun datang bersama pasangan atau rekan mereka, bisa saling berinteraksi satu sama lain.
Dalam kesempatan makan malam pertama dijelaskan bahwa semua makanan yang dihidangkan oleh chef di Buahan, a Banyan Tree Escape ini diciptakan dari bahan-bahan yang mereka ambil dari petani atau tanam sendiri di area setempat. Ini pengalaman yang cukup menarik bagi kami, karena kami diberi kesempatan untuk menikmati hidangan plant-base yang lezat dengan bahan-bahan yang diambil secara bertanggung jawab.
Selesai dari makan malam, kami diantarkan ke vila masing-masing, yang di Buahan, a Banyan Tree Escape disebut Bale. Wulan mendapatkan Bale 3, vila yang letaknya paling dekat dengan Open Kitchen dan Arrival Point.
Di Buahan, a Banyan Tree Escape hanya ada 16 bale yang tersebar di area seluas 4 hektar. Menariknya lagi, tidak ada jarak khusus di antara setiap bale, karena setiap bangunan di sini didirikan tanpa menggunakan alat berat dan agar tidak mengubah kontur tebing yang ada.
"Nggak ada jarak tertentu di antara setiap bale, karena kami nggak membangun dengan alat berat dan kami nggak ingin merusak kontur tebing, jadi bale dibangun di area yang memang memungkinkan untuk pembangunan. Bale satu bisa di sini, nanti bale berikutnya bisa jauh di sana," jelas Adhi Nugraha, Marketing Communication Manager Buahan, a Banyan Tree Escape.
Pengalaman menginap di Bale 3 Banyan Tree Escape
Setiap bale di Banyan Tree Escape memiliki private pool dan gazebo di area luarnya. Sebelum memasuki bale, disedikan kentungan kecil sebagai penanda tamu yang akan memasuki bale.
Sama seperti bangunan lainnya, setiap bale di Buahan, a Banyan Tree Escape juga tidak memiliki dinding dan pintu. Setiap bale dilengkapi dengan 3 penutup, yaitu roller blind untuk penutup terluar, kelambu yang mengelilingi sekitar vila, dan kelambu sebagai penutup tempat tidur.
Di dalam setiap bale, terdapat living room, bedroom, dan bathroom tanpa sekat. Jangan khawatir, karena kamar mandi dan toilet di dalam setiap bale didesain dalam bentuk bilik, sedangkan bathup terletak di dekat wastafel yang memungkinkan para tamu menikmati waktu berendam sambil melihat pemandangan alam yang luar biasa.
Karena letaknya yang berada di pedalaman, sehingga setiap bale mendapatkan pemandangan alam yang apik, tentu lengkap dengan suara-suara hewan, seperti kodok, serangga, dan burung yang saling saut menyaut. Menikmati malam di Bale 3 tentu menjadi pengalaman tak terlupakan.
Para tamu diberi pilihan untuk tetap membuka kelambu, maupun menutupnya. Pagi hari menjadi momen paling menakjubkan, karena saat bangun, para tamu langsung disuguhkan pemandangan alam dengan kabut yang masih tebal dan udara dingin yang segar.
Enlightenment journey di Banyan Tree Escape
Jika beruntung cuaca sedang cerah, saat bangun di pagi hari, tamu yang menginap di Bale 3 bisa menikmati pemandangan puncak-puncak gunung yang mengelilingi Buahan, a Banyan Tree Escape. Selain pengalaman menginap, di Buahan, a Banyan Tree Escape, para tamu juga bisa memilih beberapa aktivitas yang bisa dilakukan di dalam resor, seperti sound healing, yoga, dan hiking ke air terjun dengan akses yang hanya dimiliki oleh Banyan Tree Escape, atau aktivitas di luar resor, seperti melukat.
Hari kedua di Banyan Tree Escape, kami diajak merasakan beberapa pengalaman baru, yaitu sesi sound healing, sesi mengenal Ayurverdic, art of loloh atau sesi membuat jamu bersama Usada profesional, forage in the wild atau sesi mengenal tanaman di sekitar resor, dan hiking ke air terjun Tjampuhan. Semua aktivitas di Buahan, a Banyan Tree Escape ini memang diciptakan agar para tamu merasakan pengalaman dan cara hidup yang berbeda.
Sedangkan di hari ketiga atau hari terakhir, kami diajak melukat, aktivitas yang harus dilakukan di Pura di luar resor, sebelum akhirnya kembali ke Jakarta. Tiga hari dua malam di Buahan, a Banyan Tree Escape, sebuah perjalanan jauh dari keramaian dan hiruk pikuk keseharian, Wulan merasakan pengalaman slow-living dan healing yang berbeda.
Di Buahan, a Banyan Tree Escape, Wulan diajak kembali terhubung dan lebih mengenal diri sendiri. Bagi Wulan, 3 hari 2 malam di Buahan, a Banyan Tree Escape adalah sebuah pengalaman magis, sebuah tempat privasi yang aman dan nyaman untuk membawa kesadaran emosi yang mungkin terpendam, tempat tenang untuk mengintrospeksi diri sendiri, serta tempat untuk benar-benar merasakan The Naked Experience.