5 Cara Tegarkan Diri Hadapi Tekanan Hidup

Endah Wijayanti diperbarui 11 Jul 2022, 12:35 WIB

Fimela.com, Jakarta Kalau membicarakan tekanan hidup, rasanya seperti tak ada habisnya. Apalagi hidup kita sebagai perempuan, selalu saja ada tekanan dan tuntutan baru yang rasanya harus selalu dipenuhi dari waktu ke waktu. Kalau kita tidak berusaha kuat dan tegar, kita bisa sulit untuk terus melangkah ke depan.

Tak setiap saat ada orang yang bisa menguatkan kita. Tak setiap waktu ada pihak yang bisa memberi kita kekuatan untuk bertahan. Maka dari itu, penting bagi kita untuk setidaknya bisa membekali diri dengan sejumlah upaya untuk membuat kita bisa bertahan di masa-masa sulit.

 

2 dari 6 halaman

1. Terima Perubahan yang Muncul

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Pahit getirnya tekanan hidup tidak bisa selalu kita hindari. Tekanan hidup tak selalu bisa kita abaikan. Maka, daripada menolaknya yang makin membuat kita tersiksa, lebih baik kita menghadapinya dengan sepenuhnya. Menerima tekanan dan perubahan yang muncul akan membuat kita lebih siap mengantisipasi sejumlah tantangan baru yang ada.

3 dari 6 halaman

2. Tetap Menekuni Hal yang Disukai

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/DeanDrobot

Supaya tidak merasa putus asa dalam hidup, kita bisa tetap melakukan hal yang kita sukai, entah itu dari sisi pekerjaan atau hobi yang sesuai passion. Mengutip buku The Atlas of Happiness, ada istilah menarik terkait definisi kebahagiaan dari Yunani, yaitu "meraki". Meraki adalah gagasan untuk menenggelamkan diri ke dalam sesuatu dengan cinta, perhatian, dan gairah, mengejar sesuatu dengan cara yang tepat dan memperkaya jiwa, sesuatu yang telah dikuasai oleh orang Yunani selama ribuan tahun. Dan meraki berarti bahwa bahkan pada hari-hari ketika hidup tidak berjalan sesuai keinginan (ketika segala sesuatunya terasa sulit atau bahkan membosankan) kita memiliki sesuatu untuk dinanti-nantikan.

4 dari 6 halaman

3. Yakini Selalu Ada Jalan Keluar untuk Segalanya

ilustrasi perempuan dewasa tersenyum bahagia/Look Studio/Shutterstock

Mengutip buku Menghilang, Menemukan Diri Sejati, ketika kita mengalami masalah atau keruwetan apa pun dalam hidup kita, ingatlah bahwa itu adalah bayangan kita sendiri. Kita sendiri yang membuatnya menjadi gelap, bukan orang lain. Ada baiknya kita meyakini selalu ada titik terang dari setiap masalah yang ada. Yakini bahwa ketika masalah datang dan kita memilih untuk menghadapinya, maka sebenarnya kita punya kemampuan untuk mengatasinya dan menemukan jalan keluar terbaiknya.

 

5 dari 6 halaman

4. Bersedih Secukupnya

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/teerapat+tongraar

Untuk bisa kembali kuat dan tegar, kita bisa mengizinkan diri untuk bersedih. Menangis pun boleh dilakukan untuk bantu meringankan perasaan. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di Frontiers in Psychology, menangis bisa mengaktifkan sistem saraf parasimpatetik yang dapat merangsang respons relaksasi. Sehingga bisa memberi efek menenangkan pada diri kita. Ketika kita sudah lebih tenang, kita bisa kembali kuat berjalan menghadapi tekanan yang ada.

6 dari 6 halaman

5. Terima Pengalaman Tak Nyaman Apa Adanya

ilustrasi perempuan cerdas/copyright by TimeImage Production/Shutterstock

Mengutip buku How to Love, growing pain atau nyeri pertumbuhan mengacu pada proses kita bertumbuh melalui rasa sakit atau pengalaman yang tidak nyaman. Ketika kita belum bisa memenuhi tuntutan yang ada, kita tak perlu meratapi nasib dan mengasihani diri sendiri. Cukup jadikan semua pengalaman sebagai proses untuk tumbuh dan menjadi pribadi yang lebih dewasa lagi. Menerima keadaan bisa mengalirkan kekuatan untuk membuat kita bertahan di situasi sulit.

Apa pun tekanan hidup yang sedang dialami saat ini, semoga kita bisa melaluinya dengan baik ya. Terima kasih sudah berjuang dan bertahan hingga sampai saat ini.

 

#WomenforWomen