Fimela.com, Jakarta Chef sekaligus culinary content creator William Gozali alias Willgoz menjadi salah satu pembicara dalam acara Santap Aman. Acara ini mengkampanyekan bagaimana mengonsumsi makanan secara aman, tanpa takut penyakit seperti tipes.
Sebagaimana diketahui, penyebaran bakteri salmonella typhi, sebagai penyebab Demam Difoid bisa dengan sentuhan langsung atau juga dari bahan makanan yang kurang higienis. Sementara di sisi lain, banyak makanan lezat yang bisa di dapatkan baik secara langsung maupun online.
"Kondisi ini yang kemudian membuat orang-orang kerap abai terhadap kebersihan atau higienitas sebuah makanan, dan akibatnya berisiko terjangkit tipes," ujar William Gozali, baru-baru ini.
What's On Fimela
powered by
Memiliki Resiko
Mengonsumsi makanan atau air yang kurang matang, juga bisa meningkatkan risiko tertular bakteri salmonella typhi. Karena makanan atau air yang dimasak kurang matang, tidak cukup untuk membunuh bakteri yang ada di makanan dan air tersebut.
"Penyimpanan makanan yang tidak higienis, turut menjadi faktor penularan demam tifoid. Tidak semua makanan disarankan disimpan di suhu kamar, misalnya seperti daging. Jika dibiarkan terlalu lama di suhu kamar, bakteri bisa berkembang biak dengan cepat," jelas dr. Vina yang juga menjadi pembicara dalam acara yang dihelat oleh akun Instagram @kenapaharusvaksin.
"Selain itu, mencampur bahan makanan daging dan sayur di dalam lemari pendingin juga bisa meningkatkan penularan bakteri. Kemudian pProses pengiriman makanan yang tidak sesuai prosedur juga bisa berpotensi menyebabkan terkontaminasi bakteri tersebut," tambah dr. Vina.
Jajan Sembarangan
Agar terhindar dari tifoid, Wilgoz menyarankan masyarakat benar-benar memastikan steril atau tidaknya makanan yang hendak dikonsumsi. Tentu saja hal ini bukan sesuatu yang mudah karena berhubungan dengan masakan yang disajikan orang lain.
"Memang ini nggak mudah, apalagi kalau berhadapan dengan makanan yang disajikan orang lain, di restoran misalnya. Karena kita nggak bisa cek dapur tempat pembuatan makanan tersebut, kecuali yang dibuat oleh kaki lima mungkin," kata dia.
"Jadi solusi terbaik dari saya sih nggak jajan sembarangan. Kalau tetap mau jajan, dipilah-pilah yang paling higienis," sambung Wilgoz.
Salah Kaprah
Memang, selama ini masih terjadi salah kaprah mengenai penyebab utama penyakit Demam Tifoid atau yang akrab disebut tipes. Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa penyebab tipes ialah akibat beban kerja berlebih, dengan durasi istirahat yang minim.
Menurut dr. Vina, bahwa penyebab utama seseorang terkena tipes adalah mengonsumsi makanan yang kurang bersih sehingga menyebabkan saluran pencernaan atau usus kita terinfeksi atau terkena bakteri salmonella typhi, penyebab Demam Difoid.
"Bakteri ini juga bisa menempel ditangan, atau peralatan makanan seperti sendok, piring dan lain lain. Tangan dan peralatan makanan yang kurang bersih, bisa menjadi Penyebab penularan Tipes," imbuh Vina.
Ia menambahkan jika kelelahan akibat bekerja dan kurang istirahat, membuat daya tahan tubuh kita menurun. "Sehingga saat kita mengonsumsi makanan yang kurang bersih atau tangan kita tidak hygiene, menyebabkan kita terjangkit penyakit tifoid atau tipes," tuturnya.
Vaksinasi
Adapun selain menjaga kebersihan asupan yang dikonsumsi dan menjaga daya tahan tubuh, vaksinasi ternyata juga bisa mencegah tipes. Vaksin bisa diberikan kepada anak sejak dini, dan dilaksanakan secara berkala. Secara medis, upaya ini dinilai ampuh menghadang penularanpenyakit demam tifoid.
"Vaksinasi ini juga bisa dilakukan sebagai upaya pencegahan penyakit tifoid atau tipes. Ini menjadi alternatif atau perlindungan tambahan dari tipes, apalagi saat ini godaan masyarakat untuk mencoba makanan baru dan lezat di setiap kesempatan, sepertinya menjadi gaya hidupyang sedang tren akibat hadirnya para food vlogger," jelas dr. Vina.
"Vaksinasi bisa dilakukan mulai usia dua tahun ke atas. Untuk perlindungan maksimal, seseorang direkomendasikan menjalankan vaksinasi tifoid setiap tiga tahun sekali," lanjutnya.