Prediksi Puncak Kasus Covid-19 Terjadi Pada Minggu Kedua Atau Ketiga Juli 2022, Ini Instruksi Presiden Jokowi

Novi Nadya diperbarui 05 Jul 2022, 18:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Kasus Covid-19 di awal Juli kembali melejit, per tanggal 3 Juli 2022, terdapat sebanyak 1.614 orang yang terpapar. Melihat tren tersebut, Presiden Joko Widodo memprediksi jika puncak kasus Covid-19 varian BA.4 dan BA.5 diprediksi terjadi pada minggu kedua atau ketiga bulan Juli 2022.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam rapat terbatas evaluasi PPKM di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 4 Juli 2022. Ia pun menginstruksikan jajaranya untuk menggenjot capaian vaksinasi booster Covid-19, terutama di daerah-daerah dengan tingkat interaksi tinggi.

Untuk diketahui, prosentase pencapaian vaksin booster di Indonesia saat ini baru mencapai 24,5 persen. Sebab itu, Presiden Jokowi meminta Kapolri, Panglima TNI, dan Kementerian Kesehatan serta BNPB untuk mendorong agar vaksinasi booster tetap dikencangkan di kota-kota dengan interaksi antar-masyarakatnya yang tinggi melansir dari Liputan6.com.

 

2 dari 2 halaman

Penjelasan Tentang Puncak Varian BA.4 dan BA.5

Masih efektifkah vaksin Covid-19 untuk tangkal Omicron BA.4 dan BA.5 yang kebal antibodi?(pexels/cottonbro).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, prediksi puncak varian BA.4 dan BA.5 pada umumnya terjadi dalam 30 sampai 40 hari sejak kasus ditemukan. Varian BA.4 dan BA.5 sendiri pertama kali ditemukan di Indonesia pada 30 hari lalu.

Melihat hal tersebut, ia memprediksi masih ada waktu satu atau dua minggu ke depan sebagai puncak varian BA.4 dan BA.5. Di negara-negara lain sendiri puncak kasus Covid-19 semestinya sudah tercapai.

Budi, yang menghadiri rapat evaluasi di Kantor Presiden tersebut juga menjelaskan jika kasus akan mulai menurun jika sudah didominasi hampir 100 persen oleh satu varian. Seperti yang terjadi saat gelombang Covid-19 varian Delta dan Omicron. 

Jadi, meski sekarang kasus cenderung naik, tapi, pelandaian mulai terjadi di Jakarta maupun Indonesia. Sebab berdasarkan hasil pemeriksaan genome sequencing, hampir seluruh Covid-19 di DKI Jakarta adalah varian BA.4 dan BA.5.