Roswitha Jassin Berbagi Tips Makin Jago Kelola Keuangan demi Merdeka Finansial di Masa Depan, Penasaran?

Wuri Anggarini pada 05 Jul 2022, 13:12 WIB

Fimela.com, Jakarta Coba diingat dengan baik, apakah kamu sudah melakukan perencanaan dan pengelolaan finansial dengan tepat? Biarpun memiliki pekerjaan yang layak dan menerima gaji setiap bulan, tapi jika nggak dikelola dengan baik maka bisa jadi gaji hanya numpang lewat saja. Padahal, usia produktif untuk bisa bekerja juga terbatas. Jadi, penting untuk mulai berpikir bagaimana memenuhi kebutuhan sehari-hari jika sudah tiba masa pensiun nanti?

Inilah yang membuat pentingnya belajar mengelola keuangan dengan baik supaya bisa mewujudkan merdeka finansial yang penuh berkah. Roswitha Jassin, sosok yang dikenal sebagai Sharia Financial Educator membagikan rangkaian tips untuk Sahabat Fimela biar makin jago mengelola keuangan dan mewujudkan merdeka finansial yang diimpikan.

Merdeka finansial sendiri adalah sebuah kondisi ketika tujuan finansial dapat dipenuhi, sehingga bisa hidup dengan layak dan bebas utang. Merdeka finansial nggak hanya berstandar terhadap aset atau harta yang dimiliki saja, tapi juga ketika apa yang diinginkan bisa diwujudkan sesuai dengan tujuan.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Awali dari Finansial Planning Sedini Mungkin

(c) Shutterstock

Membahas soal merdeka finansial, Roswitha menjelaskan bahwa penting untuk melakukan financial planning sedini mungkin sebagai langkah awal. Kenali esensi pemasukan dan pengeluaran yang penting untuk membuat rencana keuangan di masa depan. Sosok financial planner ini pun menjelaskan konsep piramida perencanaan keuangan sebagai dasar dari proses tersebut.

"Yang paling mendasar adalah cashflow atau mengelola arus kas. Kita harus mengetahui pendapatan dan pengeluaran yang menjadi hal paling mendasar. Selanjutnya ada dana darurat, lalu investasi sesuai tujuan keuangan. Ada juga Dana Pensiun yang penting, karena kadang meskipun sudah dipersiapkan, tapi ada keinginan untuk membuka usaha. Kurangnya pengalaman bisa membuat usaha kurang sukses dan uang pun hilang. Akhirnya kita bergantung lagi kepada anak-anak sehingga menciptakan sandwich generation. Terakhir adalah waris atau wasiat yang harus diwariskan untuk anak-anak," lanjutnya.

3 dari 4 halaman

Pentingnya Melakukan Analisa Keuangan Pribadi

Sebelum melakukan perencanaan keuangan, Roswitha menjelaskan hal pertama bisa diawali dengan melakukan kondisi keuangan sendiri. Hal ini penting agar bisa mendapatkan gambaran kondisi keuanganmu sehingga bisa menemukan strategi yang tepat.

"Jadi kalau ingin mengetahui gimana kondisi keuangan saat ini, sesimpel membuat list kebutuhan hidup pokok dan cicilannya. Rumusnya adalah pendapatan dikurangi pengeluaran rutin maka hasilnya seperti apa? Apakah surplus, balance, atau malah deficit?"

Financial checkup yang menjadi hasil dari proses tersebut dapat digunakan sebagai gambaran dari kondisi keuangan yang terjadi saat ini. "Kita melakukan financial checkup dengan mengecek rasio menabung. Penghasilan kita dibandingkan, lalu perbulan ini bisa saving berapa sih? Kalau bisa menyisihkan 10% dari penghasilan artinya masuk kategori pemula. Idealnya ada di antara 25%-30%. Namun jika rasionya 0-5% maka berada dalam kategori gawat," jelasnya kemudian.

4 dari 4 halaman

Bagaimana Bisa Mencapai Merdeka Financial?

(c) Instagram/roswithajassin

Roswitha pun memberikan penjelasan lebih jauh tentang gambaran orang-orang yang bisa mendapatkan kebebasan finansial. Kebanyakan dari mereka ternyata nggak hanya bergantung pada satu sumber penghasilan saja.

Selain itu, penting juga untuk mengetahui tujuan keuangan yang ingin dicapai. Hal ini diperlukan agar strategi perencanaan bisa dilakukan dengan konsisten dan terorganisir.

"Jadi kita harus punya tujuan keuangan. Misalnya perencanaan untuk dana darurat, sekolah anak yang tiap tahun makin tinggi, dana ibadah seperti haji/kurban, membeli rumah pertama, kendaraan, hingga pensiun. Pastikan prinsipnya SMART yaitu Specific, Measurable, Achievable, Realistic, dan Time," lanjut Roswitha.

Ia pun memberikan contoh sederhana dalam mengaplikasikan untuk kebutuhan sehari-hari, misalnya untuk berkurban di tahun depan. Awali dengan membuat tujuan secara Specific, yaitu kurban. Selanjutnya masuk ke poin Measurable adalah berapa dana yang harus dikumpulkan, misalnya Rp 4 juta. Achievable adalah berapa banyak yang harus disisihkan setiap bulan dan Time adalah waktu yang diperlukan agar dana terkumpul.

Jika tujuan keuangan sudah ditentukan, Roswitha membahas langkah selanjutnya yaitu membuat budgeting. Ia memberi contoh untuk membagi-bagi penghasilan untuk berbagai kebutuhan dan jangan lupa catat pengeluaran untuk mempermudah tracking. Terakhir adalah melakukan review atau evaluasi untuk melihat hasil akhirnya. Jika kondisinya memberatkan atau malah deficit, Roswitha menyarankan untuk mulai menghapus pengeluaran yang masih bisa dihapus.

Untungnya perencanaan keuangan bisa dilakukan dengan mudah berkat inovasi teknologi. Roswitha sendiri mengandalkan aplikasi Jago Syariah dari Bank Jago yang bisa dimanfaatkan untuk membuat proses perencanaan keuangan jadi makin mudah.

(c) Jago Syariah

“Aplikasi Jago Syariah memiliki fitur Kantong yang bisa memudahkan perencanaan keuangan. Bisa dibuat sampai 40 Kantong menyesuaikan kebutuhan sehari-hari mulai dari bayar listrik, air, SPP anak. Kalau semisal kita punya banyak keinginan, yang penting kita membuat skala prioritas yang sesuai dengan penghasilan. Manfaatkan Kantong Jago untuk berbagai kebutuhan. Misalnya untuk ganti handphone boleh, healing bisa, beri budgetnya misalnya sesuai contoh 10%. Dengan begitu jadi lebih mudah dalam mengatur keuangan sendiri,” lanjut Roswitha.

Dengan kehadiran fitur Kantong, kamu bisa memisahkan budget berbagai kebutuhan keuangan dengan efektif, karena dana tidak tercampur dengan kebutuhan lainnya. Jika sudah membuat Kantong Tabungan, secara otomatis Kantong akan di-setting hanya untuk pemasukan saja, tidak bisa untuk pengeluaran. Jadi, tabungan lebih aman dan nggak tersentuh oleh pengeluaran lainnya.

Nggak hanya bisa digunakan sendiri, Kantong Jago juga bisa digunakan bersama keluarga atau teman, sesuai dengan DNA kolaborasi yang dimiliki Bank Jago. Roswitha pun memberikan contoh strategi yang bisa dilakukan untuk kurban keluarga.

“Misalnya untuk kurban, keluarga bisa membuat 1 Kantong yang bisa diisi bersama untuk tujuan kurban. Jangan lupa terapkan pembagiannya sesuai prinsip SMART sebelumnya, mulai dari berapa jumlah yang harus dimasukkan tiap orang per bulan dan berapa lama jangka waktu tabungan ini. Jadi lebih terarah lagi.”

(c) Jago Syariah

Selain bisa digunakan untuk perencanaan di masa sekarang, Roswitha juga menjelaskan bahwa Jago Syariah juga memiliki fitur untuk membuat perencanaan di tahap selanjutnya. “Dengan fitur Plan Ahead, kita bisa mengatur jadwal tagihan apa saja yang harus dibayar secara rutin setiap bulannya. Jadi nggak ada yang terlewatkan. Memudahkan kita untuk mewujudkan tujuan keuangan kita,” lanjutnya.

Sama seperti layanan bank konvensional yaitu Bank Jago, fitur keuangan dalam Jago Syariah juga lengkap dengan penggunaan yang mudah. Semudah dan secanggih aplikasi Jago konvensional tanpa ada fitur yang dikurangi.

Jago Syariah sendiri menerapkan akad wadiah pada produk tabungan mereka, yaitu jenis tabungan tanpa bunga yang terintegrasi dengan ekosistem digital lain seperti GoJek, Bibit, dan Stockbit.

Itu tadi beberapa strategi perencanaan keuangan yang dibagikan oleh Roswitha Jassin yang dapat membantu mewujudkan merdeka finansial. Saatnya install aplikasi Jago Syariah dan mulailah konsisten merencanakan keuangan, Sahabat Fimela!