Fimela.com, Jakarta Dr. Elaine Kung tidak pernah berusaha menjadi terkenal di media sosial, namun banyak pasien datang kepadanya dengan kondisi kulit yang parah. Banyak pasien yang memberitahunya bahwa mereka melakukan perubahan perawatan kulit berdasarkan tren di media sosial.
Skenario seperti ini menjadi semakin umum. Pasien menerima saran perawatan kulit bukan dari profesional atau orang dengan keahlian, tapi dari tren di media sosial.
Beberapa pembuat konten bisa menghasilkan pendapatan luar biasa dari kecintaan mereka pada perawatan kulit, memamerkan berbagai produk, mendidik penontonnya tentang bahan-bahan umum, dan mempromosikan berbagai brand lewat kesepakatan sponsor. Dari sudut pandang medis, sangat menyenangkan memiliki pasien yang telah meneliti perawatan dan kondisi kulitnya sendiri, seperti dilansir dari huffpost.com.
Bahaya tren perawatan kulit di media sosial
Tapi butuh waktu untuk memperbaiki informasi yang salah. Terkadang informasi yang salah secara tidak sengaja dikomunikasikan kepada pengguna karena sifat visual video.
Tujuan utama pembuat konten adalah membuat video mereka semenarik mungkin. Sejumlah besar produk yang dipamerkan dan disponsori di media sosial bisa mendorong penonton untuk membeli lebih banyak produk daripada yang sebenarnya mereka butuhkan.
Para pembuat konten tidak memiliki latar belakang medis. Mereka tidak tahu konsekuensinya.
Bahaya tren perawatan kulit di media sosial
Dengan visual yang menghibur, kepribadian yang bersahabat, dan aksesibilitas dari ponsel, mudah untuk melihat mengapa pembuat konten di media sosial memiliki pengikut sangat banyak dalam hal perawatan kulit. Algoritme platform juga bisa mengatur umpan yang memperkuat informasi yang sama berulang kali, mengarah pada penyebaran lebih banyak kesalahan informasi.
Para ahli menyarankan orang-orang untuk melihat informasi dari berbagai sumber dan mencari sebaik mungkin untuk kredibilitas sumber informasi apapun. Gunakan keterampilan berpikir kritis dan evaluasi siapa yang membuat klaim, serta apa niat mereka.
Jika ragu, hubungi spesialis. Apa kamu melakukan suatu perawatan kulit dari tren di media sosial?