Fimela.com, Jakarta Saat ini, perbincangan penyakit mulut dan kuku (PMK) semakin ramai terdengar. Hal ini terjadi akibat banyak hewan ternak terpapar oleh wabah PMK. Hingga kini, jumlah kasusnya pun sudah mencapai ribuan.
Sejak meluasnya kabar itu, banyak masyarakat menjadi khawatir apakah manusia bisa tertular PMK. Apalagi, kekhawatiran semakin meningkat di kalangan orang yang kerap memiliki kontak erat dengan hewan ternak.
Dikutip dari Liputan6.com, Dokter hewan sekaligus dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) Institut Pertanian Bogor (IPB), Denny Widaya Lukman pun mencoba menjelaskan hal ini. Ia menegaskan, PMK yang menjangkiti hewan tidak dapat menular ke manusia.
Manusia dapat membawa virus
Denny mengatakan, hal ini juga berlaku bagi orang yang sering memiliki kontak erat dengan hewan ternak, contohnya petugas penyembelihan hewan. Seseorang yang sering berkontak erat sekalipun tidak akan ikut tertular virus dari PMK tersebut.
Di sisi lain, Denny mengungkapkan, manusia bisa membawa virus PMK dari hewan yang sakit ke hewan yang sehat. Oleh karena itu, peran dan perilaku manusia sangatlah penting terhadap penyebaran wabah ini.
Itu sebabnya, pemerintah mengimbau maupun melarang lalu lintas hewan dari daerah yang tertular ke daerah yang bebas. Sebab, Denny mengatakan, aktivitas ini berpotensi membawa virus ke daerah yang bebas.
Bisa menginfeksi segala jenis hewan kurban
Penyebab PMK yang terjadi pada hewan ini adalah Aphtovirus famili Picornaviridae. Virus ini dapat menginfeksi beberapa hewan berkuku belah, seperti kambing, domba, sapi, kerbau, babi, dan unta.
Sumber virus penyebab PMK pun beraneka macam. Virus ini bisa menular dari hewan yang sakit, hewan yang mati, atau hewan yang tidak menunjukkan gejala sama sekali. Denny menambahkan, pada hewan sakit atau tanpa gejala, virus bisa dijumpai di air liur, sperma, air susu, dalam jeroan, hingga kelenjar pertahanan hewan saat disembelih.
Kekhawatirannya, saat ini sebentar lagi umat Muslim akan merayakan Iduladha dan penyembelihan hewan kurban. Kesiapan hewan kurban itu sendiri menjadi hal yang mengkhawatirkan saat ini.
Penulis: Ersya Fadhila Damayanti
#Women for Women