Fimela.com, Jakarta Tes IQ merupakan salah satu cara yang biasa dilakukan untuk mengetahui potensi kecerdasan, bakat dan minat dari seorang anak. Secara formal tes IQ merujuk pada intellectual quotient atau kecerdasan intelektual. Tidak hanya mampu mengukur potensi kecerdasan seseorang tapi juga mampu mendiagnosis cacat intelektual sehingga bisa diberikan penanganan.
Mengutip dari theasianparent.com, mengetes IQ anak merupakan salah satu cara untuk membantu mengarahkan potensi anak berdasarkan potensi alami anak. Karena membantu mengukur potensi yang menonjol dari anak, sehingga orang tua bisa memfasilitasi anak untuk perkembangannya dengan lebih terarah.
Mungkin akan ada stereotip bahwa hasil dari tes IQ menentukan kemampuan murni dari seorang individu. Namun, ternyata hasil tes IQ tidak sepenuhnya hasil dari kemampuan intelektual. Tapi, orang tua bisa mempersiapkan anak sehingga nilai tes IQ lebih baik. Peran lingkungan menjadi salah satu hal utama dalam persiapan ini.
What's On Fimela
powered by
Apa yang di Uji dalam Tes IQ?
Tes IQ menilai kemampuan intelektual umum yang terdiri dari keterampilan berpikir verbal dan logis. Kemampuan intelektual tercermin dalam skor IQ merupakan predikat terbaik secara keseluruhan untuk pencapaian sekolah dan keberhasilan pendidikan.
Poin-poin yang dinilai dalam tes IQ yaitu keterampilan logika, spasial, memori, dan verbal dengan mengetahui aspek-aspek ini bisa diketahui apakah sang anak kurang berprestasi karena potensinya bukan di akademi atau juga memungkinkan untuk menyarankan perlu evaluasi lebih lanjut dari tidakmampuan anak dalam belajar.
Jenis Tes IQ
Mungkin ada banyak tes-tes di luar sana yang bisa dilakukan untuk mengukur kecerdasan, namun Tes IQ yang paling akurat dilakukan oleh psikolog atau psikiatri berlisensi. Karena Tes Kecerdasan memakan waktu untuk mengelola dan menafsirkan potensi seorang anak, tapi secara umum hasil tes ini memberikan gambaran paling komprehensif tentang bakat umum secara keseluruhan, dan menujukan apakah anak memiliki berbakat.
Biasanya tes IQ ini dirancang untuk anak sekolah dasar dan salah satu tes IQ paling valid adalah Skala Kecerdasan Wechsler untuk Anak – Edisi Kelima (WISC-V), Prasekolah Wechsler dan Skala Kecerdasan Utama – Edisi Keempat ( WPPSI-IV) dan Stanford Binet Intelligence Scales.
Tiga Perilaku yang Bantu Hasil Tes IQ Anak Lebih Baik
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang berperilaku seperti yang disebutkan di bawah ini akan lebih cenderung memperoleh nilai lebih baik sebanyak empat persen dari pada anak yang tidak melakukannya. Pertama, atur screen time anak. Di era yang serba digital seperti sekarang melihat layar sebagai bagian dari kehidupan rutin menjadi tak terhindarkan. Anjuran dari penelitian bahwa screen time dalam sehari sebaiknya tidak melebihi 2 jam per hari. Ketika anak berlebihan menatap layar akan berefek negatif pada perkembangan otak yang akan berpengaruh untuk jangka panjang.
Kedua, biasakan anak memperoleh tidur yang cukup. Berdasarkan American Academy Pediatrics (APP), jam tidur ideal bagi anak adalah antara 9 hingga 11 jam. Anak yang memperoleh istirahat cukup akan lebih baik dalam menangani tugas mental yang memiliki dampak signifikan pada tes IQ. Ketiga, jadikan olahraga bagian dari rutinitas anak. Kegiatan fisik akan mendorong kecerdasan kognitif pada anak yang akan membantu mereka mendapatkan nilai lebih baik dalam tes IQ.
Apa yang Dilakukan Setelah Hasil Tes Anak Keluar?
Hasilnya dapat membantu orang tua lebih memahami kekuatan, kelemahan, dan potensi kemampuan spesifik sang anak dan mengarahkan serta memfasilitasi anak untuk melatih potensi yang ada di dirinya. Mungkin juga tidak ada perubahan pada anak sebagai akibat dari pengujian; hasilnya berbeda untuk setiap keluarga, dan setiap sekolah tempat mereka bekerja.
Penulis: Tasya Fadila
#Women for Women