Fimela.com, Jakarta Saat situasi tak berjalan sesuai rencana, seringkali amarah kita jadi mudah tersulut. Ketika muncul masalah yang disebabkan oleh orang lain atau situasi di luar kendali kita, kita bisa langsung meledak-ledak. Belum lagi saat dihadapkan pada banyak masalah dan tekanan hidup, hal sepele bisa dengan mudah menyulut amarah kita.
Bisakah kita menjadi pribadi yang tidak gampang marah? Mengendalikan emosi bisa membuat kita kewalahan sendiri. Lebih mudah untuk marah daripada berupaya untuk menenangkan diri saat dihadapkan pada situasi tak menyenangkan. Akan tetapi, ada sejumlah cara sederhana yang bisa dicoba agar tidak gampang marah.
What's On Fimela
powered by
1. Senantiasa Atur Napas
Saat ada situasi yang tak menyenangkan, coba untuk tarik napas dulu perlahan. Emosi negatif yang hadir biarkan lewat dulu. Mengutip buku The Things You Can See Only when You Slow Down, janganlah melawan emosi negatif kita. Amati dan bertemanlah dengannya. Haemin Sunim dalam bukunya tersebut mengibaratkan emosi negatif yang kuat itu seperti lumpur yang mengotori akuarium. Agar kita bisa melihat ikan di dalam akuarium dengan jelas, kita perlu membiarkan lumpur mengendap dulu di dasar akuarium. Supaya lumpur mengendap, kita tak bisa memasukkan tangan kita ke dalam akuarium tersebut. Kita perlu menunggu agar lumpurnya mengendap sendiri.
2. Hadirkan Harapan
Orang pemarah biasanya orang yang pesimis. Agar bisa lebih optimis, yang bisa dilakukan adalah dengan mencoba untuk menemukan harapan baru. Mengutip buku Menghilang, Menemukan Diri Sejati, orang pesimistis memilih untuk memadamkan harapan, padahal dia tahu jika harapan itu masih ada. Sedangkan orang optimistis merasa selalu melihat harapan, padahal mungkin aslinya sudah tidak ada harapan lagi. Jadi, agar tidak mudah marah dalam menghadapi berbagai situasi, coba untuk senantiasa menyalakan harapan di mana pun berada. Harapan bahwa situasi akan membaik dan selalu ada jalan keluar terbaik dari semua situasi yang ada.
3. Hadirkan Rutinitas untuk Tenangkan Pikiran
Melakukan yoga, latihan meditasi, atau sekadar mengatur napas selama beberapa menit secara rutin bisa bantu tenangkan pikiran. Kita tak mudah marah atau gampang meledak-ledak saat kita bisa menyelami pikiran kita dengan ketenangan batin. Di tengah banyaknya tekanan dan pemicu stres, kita perlu mengondisikan diri untuk bisa lebih stabil menghadapi berbagai hal tak terduga.
4. Sibukkan Diri dengan Hal Produktif
Kita tak akan punya waktu untuk marah-marah saat kita tahu ada prioritas lebih penting untuk diatur atau diurus. Menyibukkan diri dengan hal-hal produktif akan membuat kita merasa hidup kita jadi lebih bermakna. Menyadari bahwa energi dan waktu kita lebih sangat berharga, maka kita tak akan mudah membuangnya atau menyia-nyiakannya demi menuruti amarah kita.
5. Terima Realitas dengan Tangan Terbuka
Kenyataan hidup ada yang tak bisa kita hindari. Hidup ini memang kadang sulit untuk dipahami. Bahkan ada hal-hal yang terjadi di luar keinginan kita. Hanya saja marah-marah, komplain, atau mengeluh berkepanjangan takkan memperbaiki keadaan. Jadi untuk kenyataan hidup yang tak bisa kita ubah atau hindari, kita perlu menerimanya dengan lapang dada.
Semoga kita bisa senantiasa menjadi pribadi yang lebih baik dalam mengontrol emosi dan amarah kita. Kalau Sahabat Fimela punya saran atau tips lain, bisa juga berbagi di sini, ya.
#WomenforWomen