Fimela.com, Jakarta Hepatitis akut misterius hingga saat ini masih belum diketahui penyebabnya. Namun, hasil pemeriksaan terhadap 16 kasus proable di laboratorium menunjukkan patogen paling banyak ditemukan adalah cytomegalovirus atau biasa disingkat CMV.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Mohammad Syahril dalam jumpa pers daring pada Jumat, (24/6), menyebutkan ada 4 dari 15 atau sekitar 25 persen pasien yang diperiksa ditemukan patogen paling banyak pada pasien proable adalah CMV. Mengutip dari Liputan6.com, Syahril menerangkan bahwa 9 dari 16 proable Acute Hepatitis of Unknown Aetiolog yang telah diperiksa lewat PCR dan metagonomik terdeteksi virus dari familili herpesviridae yakni, CMV, HSV1, HHV- 6A, HHV1, EBV.
Ada juga 1 pasien positif enterovirus dan 1 positif adenovirus. Meskipun sudah diketahui virusnya, bukan berarti virus itulah yang menjadi penyebab dari hepatitis akut misterius. Ada sebuah kemungkinan ketika kejadian tersebut terjadi dalam waktu bersamaan, begitulah ungkap lead scientist hepatitis akut di Indonesia, Profesor dr Hanifah Oswari SpA(K).
"Bahwa ditemukan 25 persen pada kasus probable belum berarti ini penyebabnya. Bisa saja coincidence yakni suatu kejadian yang terjadi bersama-sama," jelas Hanifah. Hanifah menyebutkan para peneliti di luar negeri menemukan adenovirus yang menjadi penyebab penyakit hepatitis tersebut.
Mengenali Virus CMV
Cytomegalovirus atau CMV merupakan suatu jenis virus yang umum menginfeksi manusia dan termasuk dalam keluarga Herpesviridae. Virus yang termasuk dalam keluarga yang sama dan sering kali menginfeksi manusia adalah herpes simpleks virus, varicella zoster virus, dan Epistein-Barr virus. Mengutip dari Klikdokter, diperkirakan 50 persen populasi manusia pernah terinfeksi virus ini sebelum mencapai 40 tahun.
Hanifah mengungkapkan kasus CMV memang cukup banyak. Sebut saja apabila virus ini menginfeksi seorang bayi, CMV bisa berdampak serius seperti kuning, gangguan di otak sehingga membuat kerusakan pada otak. Tidak hanya itu, virus ini pada bayi juga menyebabkan kelainan mata dan gangguan pendengaran.
Menular Melalui Cairan Tubuh
Virus CMV bisa menular melalui cairan tubuh. Hanifah menyebutkan cairan tersebut bisa seperti air liur, hubungan seksual, dan juga bisa melalui paparan kotoran atau tinja. "Bila kontak dengan cairan tubuh bisa menularkan dari orang yang memiliki virus aktif CMV," kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.
Hanifa mengingatkan bahwa virus ini perlu diwaspadai, mengingat bahayanya apabila menginfeksi bayi. Termasuk pada anak-anak yang memiliki gangguan respons imun misalnya pada anak yang menjalani terapi kanker. "Ini perlu menjadi perhatian bersama," tandas Hanifah.
Situasi Hepatitis Akut di Indonesia Saat Ini
Syahril mengungkapkan bahwa di Indonesia hingga saat ini kasus Hepatitis Akut akumulasinya mencapai angka 70 kasus. Angka ini terdiri dari 16 kasus proable, 14 pending, dan 40 discarded. Kelompok discarded adalah kelompok yang telah diketahui dan dipastikan bukan pasien hepatitis akut sehingga kelompok ini ketepikan.
“Dari 70 kasus yang dilaporkan, terdapat 40 (57,1 persen) pasien yang disingkirkan (discarded) karena penyebabnya sudah diketahui sehingga kita sekarang sedang meneliti sebanyak 30 kasus,” kata Syahril.
Kasus-kasus discarded yang telah terdeteksi ternyata bukan disebabkan hepatitis akut melainkan akibat berbagai penyakit dengan rincian sebagai berikut:
- Dengue 15 orang (37,5 persen)
- Sepsis 6 orang (15,0 persen)
- Bacterial infection 5 orang (15,0 persen)
- Hep A reaktif 3 orang (7,5 persen)
- Drug-induced hepatitis 3 orang (7,5 persen)
- Kelainan Jantung 3 orang (7,5 persen)
- Kolestasis Susp Atresia Bilier 2 orang (5,0 persen)
- Leukemia 2 orang (5,0 persen)
- Neonatal kolestasis 1 (2,5 persen).
Penulis: Tasya Fadila
#Women for Women