5 Gangguan Pencernaan yang Sering Terjadi Pada Bayi

Mimi Rohmitriasih diperbarui 02 Sep 2024, 11:24 WIB

Fimela.com, Jakarta Orangtua mana yang tak khawatir dan cemas ketika mendapati buah hati sakit atau tak enak badan. Setiap orangtua terutama Mom akan sangat khawatir akan hal ini. Kekhawatiran itu akan bertambah besar ketika rasa sakit yang dialami bayi disebabkan oleh gangguan pencernaan. 

Saat buah hati mengalami gangguan pencernaan, pahami baik-baik apa penyebabnya dan gejalanya sehingga Mom bisa mengatasinya dengan lebih baik lagi ke depannya. Melansir dari laman theasianparents.com, sedikitnya ada 5 gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi. Apa saja? Simak baik-baik yang berikut ini.

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

Perut Kembung

ilustrasi bayi sakit/ Anna Shvets/pexels

Gangguan pencernaan yang pertama adalah perut kembung. Hal ini disebabkan oleh kadar kalium yang rendah di perut dan adanya kelebihan gas dalam perut. Gejala yang ditimbulkan perut bayi keras saat dipegang, terdengar suara perut bergemuruh dan rasa tidak nyaman yang membuat bayi sulit tidur. 

Untuk mengatasi masalah ini, kompres perut anak atau bayi denga air hangat, oleskan minyak telon dan hindari memberi anak makanan yang mengandung gas.

3 dari 6 halaman

Diare

Ilustrasi ibu memeluk bayinya. (Sumber foto: Pexels.com)

Diare sering disebabkan oleh infeksi, virus, bakteri atau parasit. Gejala yang sering ditimbulkan berupa feses tampak encer, berwarna kehijauan, berbau busuk dan terkadang mengandung darah atau lendir. 

Untuk mengatasi diare, hal yang bisa dilakukan adalah utin memberikan makanan dan minuman atau menyusui buah hati untuk menghindari dehidrasi. 

4 dari 6 halaman

Sembelit

Ilustrasi Bayi Menangis Credit: pexels.com/cottonbro

Gangguan yang sering terjadi selanjutnya adalah sembelit. Penyebabnya adalah stres, kurang stres, kurang konsumsi air minum, kurang ASI atau susu formula dan efek samping obat-obatan tertentu. Gejala yang ditimbulkan adalah feses keras seperti tanah liat, mengejan lebih lama saat BAB, perut keras saat ditekan dan terdapat garis-garis darah di tinja. 

Untuk mengatasi gangguan pencernaan ini adalah berikan anak asupan serat dan air cukup, ajak anak aktif bergerak setidaknya selama 30 sampai 60 menit setiap harinya.

5 dari 6 halaman

GERD

ilustrasi/copyright shutterstock.com

Gangguan pencernaan selanjutnya yakni GERD. Ini disebabkan oleh pencernaan yang belum terkoordinasi dengan baik karena masih dalam masa pertumbuhan. Gejala yang ditimbulkan anak sering sendawa dan cegukan, tidak nafsu makan, sering masuk angin, merasa sakit saat menelan, menjadi rewel, sering muntah dan sering batuk terutama di malam hari. 

Untuk mengatasinya Mom bisa memosisikan badan bayi secara tegak setelah menyusui. Mom juga perlu menyendawakan bayi sesering mungkin.

6 dari 6 halaman

Intoleransi Makanan

Ilustrasi/copyright pixabay.com

Masalah ini disebabkan oleh saluran cerna yang belum sempurna sehingga membuatnya salah mengenali makanan sebagai zat berbahaya. Gejala yang ditimbulkan ruam kulit dan gatal-gatal, anak mengalami diare atau kembung, anak mual dan muntah serta sembelit. 

Untuk mengatasi masalah pencernaan ini adalah hindari memberi makanan yang bisa menjadi penyebabnya. Pastikan untuk mencari tahu apa makanan penyebab dari masalah ini dan jangan memberikannya lagi ke anak. 

Itulah beberapa gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi. Semoga informasi ini bermanfaat. Ketika mendapati buah hati sakit dan pengobatan yang dilakukan di rumah tidak menunjukkan hasil yang lebih baik, jangan segan untuk segera memeriksakan kondisi buah hati ke klinik kesehatan atau dokter terkait terdekat. 

#WomenForWomen