Fimela.com, Jakarta Akan sangat membingungkan, ketika ibu mencoba memasak menu makanan baru atau mungkin menyajikan makanan kesukaan si kecil, namun mereka menolak untuk menyantapnya. Sebagian besar anak-anak memang biasa berperilaku seperti ini, tapi dalam beberapa situasi tertentu beberapa anak tidak mau untuk makan secara teratur.
Di saat anak menolak untuk makan dalam jangka waktu yang lama bukanlah yang bisa dianggap enteng. Untuk membantu anak-anak yang menolak makan hal pertama yang harus diketahui adalah kenapa mereka tidak mau makan, karena penolakan untuk makan secara terus menerus bukanlah bagian dari perkembangan anak.
Melansir dari Sarahremmer.com, Sarah Remmer, seorang ahli gizi anak dalam artikelnya menyebutkan bahwa suatu fakta bahwa ketika anak-anak berulang kali tidak makan dengan peningkatan berat badan ataupun tidak, itu adalah red flag jelas bahwa sesuatu tengah terjadi pada tubuh anak. Ketika menemukan ciri ini pada anak, segera cari tahu penyebabnya agar pencegahan atau penanganan bisa segera dilakukan.
Anak Merasa Tertekan
Ketika anak merasakan tekanan ketika diberikan makan oleh orangtua, kemungkinan besar mereka akan menolak untuk makan Anak kecil sering kali merasakan tekanan bahkan jika itu bukan tindakan langsung. Misalnya, ketika ibu mengatakan “makan nasinya juga!’, Jika orangtua terlalu fokus pada apa yang dimakan dan jumlahnya dari pada membiarkan anak memakan makananya dengan bebas anak mungkin akan merasa cemas dan tidak mau makan.
Untuk memperbaiki hal ini, orangtua sebaiknya membiarkan anak makan sendiri dengan kecepatannya sendiri. Berikan variasi makanan dengan jumlah yang dapat diatur, serta coba biarkan anak bertanggung jawab atas apa yang mereka makan dan berapa banyaknya.
Anak akan lebih merasa santai ketika orang tua menganggap waktu makan lebih sebagai ‘quality time’ dari pada ‘waktu untuk membuat anak makan’. Cara ini juga membantu anak untuk lebih terbuka mencoba makanan baru atau yang sebelumnya tidak mau dimakannya.
Tidak Antusias untuk Makan
Berdasarkan penelitian anak-anak makan lebih baik ketika mereka ikut terlibat dalam proses belanja, menyiapkan makanan, memasak, ataupun menyajikan makanan mereka. Atas dasar ini, penting melibatkan anak dalam proses persiapan makan. Meskipun pada akhirnya penanggung jawab utama adalah orang tua, anak mungkin akan tetap merasa memiliki kontrol akan apa yang mereka makan dan mereka akan merasa puas karena ikut terlibat.
Anak-anak seringkali merasa tidak memiliki kekuatan untuk mengendalikan apa yang mau mereka makan apabila orangtua tidak melibatkan mereka dalam pemilihan makanan. Mereka mungkin bosan dengan makanan yang selama ini disajikan atau tidak menyukai cara penyajian makanannya.
Penting untuk memberikan batasan pada anak sehingga mereka mengetahui ‘apa, kapan, dan dimana’ mereka boleh ikut terlibat dalam proses menyiapkan makanan. Mungkin akan terasa lebih melelahkan dan terasa lama apabila melibatkan anak, namun manfaatnya akan sangat sepadan.
Tidak Mau Makan Karena Bosan
Apabila makanan yang disajikan pada anak cenderung berulang-ulang, kemungkinan besar anak tidak mau makan adalah mereka merasa bosan. Untuk mengatasi hal ini, komunikasi adalah kuncinya. Ajak anak berbincang mengenai makanan apa yang mereka suka atau makan apa yang ingin mereka makan. Atau orang tua juga bisa mengganti cara penyajian makanan agar terasa lebih baru.
Anak-anak Tidak Fokus
Membiarkan anak bermain gadget atau menonton TV adalah cara paling ampuh untuk membuat anak terdistraksi, Ketika makan sabil bermain ponsel atau menonton, anak-anak cenderung banyak berfokus pada ponsel daripada makanannya.
Anak-anak cukup sulit untuk membagi fokus mereka pada dua hal dalam satu waktu. Gangguan minimal berupa layar saja akan mengalihkan perhatian mereka dari makanan.
Masalah Kesehatan
Meskipun alasan kesehatan menjadi alasan paling masuk akal untuk jadi penyebab mengapa anak tidak mau makan, nyatanya fakta ini sering kali diabaikan atau tidak diberikan perhatian khusus. Disaat anak-anak memiliki kondisi medis yang tercatat dengan baik, jelas makanan mereka akan memberi pengaruh.
Ciri-ciri masalah kesehatan yang halus mungkin akan lebih mudah dilewatkan. Dua penyebab utama mengapa anak menolak makan yaitu asam lambung dan sembelit. Kedua faktor ini menjadi hal yang umum menjadi penyebab anak tidak mau makan. Meskipun asam lambung lebih sering terjadi pada bayi, kemungkinan balita mengalaminya juga tinggi apabila tidak ditangani ketika bayi.
Meskipun ini mungkin tampak seperti alasan paling jelas mengapa anak-anak tidak makan, sering kali ini yang paling diabaikan, atau tidak dieksplorasi secara menyeluruh. Ketika anak-anak memiliki kondisi medis yang terdokumentasi dengan baik atau tampak sakit, jelas bahwa makan mereka terpengaruh.
Tapi, terkadang ada tanda-tanda yang lebih halus yang sangat mudah untuk dilewatkan. Dua penyebab terbesar adalah refluks asam diam dan sembelit. Kedua masalah yang sangat umum untuk anak-anak ini dapat menghentikan makan. Sayangnya, seringkali karena anak-anak tidak mengeluh perutnya sakit. Banyak dari mereka bahkan tidak menyadarinya karena mereka telah merasakannya begitu lama atau anak terlalu muda untuk mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata.
Penulis: Tasya Fadila
#Women for Women