Amankah Anak Bawah 1 Tahun Diberi Telur Puyuh? Cek Faktanya

Mimi Rohmitriasih diperbarui 09 Sep 2024, 09:43 WIB

Fimela.com, Jakarta Saat anak telah berusia 6 bulan, konsumsi ASI saja tidaklah cukup untuknya. Mom perlu memberi anak makanan tambahan atau yang sering disebut sebagai MPASI (Makanan Pendamping ASI). Ada beragam makanan yang bisa diberikan ke anak sebagai MPASI, tentunya setelah makanan tersebut diolah dengan baik dan benar hingga sampai benar-benar matang. 

Meski semua makanan sebenarnya boleh diberikan sebagai menu MPASI, ada beberapa makanan yang perlu mendapat perhatian khusus saat ingin diberikan ke anak. Ada sebagian makanan yang sebaiknya tidak diberikan dulu sebagai menu MPASI untuk mencegah risiko alergi dan masalah pencernaan. 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Bagaimana dengan Pemberian Telur Puyuh ke Bayi?

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/SahapunBumrungsin

Melansir dari laman parents.com, telur merupakan salah satu sumber nutrisi dan gizi terbaik untuk anak. Telur juga menjadi sumber protein dan omega 3 yang sangat diperlukan untuk menunjang tumbuh kembang anak. Berbagai macam telur sebenarnya boleh saja diberikan ke anak sebagai MPASI. Penelitian menemukan jika anak yang diberikan olahan telur sejak 6 bulan pertama usianya, ini justru bisa mencegah risiko alergi saat anak semakin dewasa. 

Untuk telur puyuh sendiri, telur ini dipercaya memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan telur ayam. Meski begitu, telur puyuh juga mengandung nutrisi dan gizi yang tak kalah baik dari telur ayam. Selama telur puyuh diberikan dalam jumlah yang tepat, hal ini akan tetap baik untuk tumbuh kembang anak. 

Pada telur puyuh diketahui mengandung banyak nutrisi seperti protein, vitamin A, vitamin B kompleks, zat besi, fosfor, zink, selenium, kalsium, magnesium, potasium, omega-3, dan omega-6.

3 dari 3 halaman

Berapa Banyak Telur Puyuh yang Boleh Diberikan ke Anak?

ilustrasi telur puyuh/lokisurina/shutterstock

Untuk anak dengan usia di bawah satu tahun, telur puyuh yang boleh diberikan adalah 2 sampai 3 butir setiap harinya. Tentunya hal ini juga memperhatikan nutrisi lain yang masuk ke dalam tubuh bayi. Jika di hari yang sama anak diberikan daging, ikan atau sumber protein dan kolesterol lain, sebaiknya kurangi jumlah telur puyuh yang diberikan ke anak. 

Seiring dengan bertambahnya usia anak, telur puyuh yang bisa diberikan boleh di atas 3 butir setiap harinya. Tapi ingat, tetap imbangi dengan sumber nutrisi lain berupa nasi atau sumber karbohidrat, sayur-sayuran dan buah-buahan. Sebaiknya telur puyuh juga tidak diberikan ke anak setiap hari walau diberikan dalam jumlah yang tepat. 

Semoga informasi ini bermanfaat.

#WomenForWomen