5 Cara Kuatkan Hati saat Dirimu Merasa Sangat Menderita

Endah Wijayanti diperbarui 17 Jun 2022, 13:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Kehidupan ini tak selalu berjalan mulus sesuai impian dan keinginan kita. Dalam perjalanannya, kita akan sering dibuat sakit, terluka, dan terjatuh. Bahkan masalah bisa datang silih berganti tanpa henti.

Dengan makin menumpuknya masalah dan dilema baru, kadang kita sampai pada titik yang membuat kita merasa menderita. Hati terasa hancur berkeping-keping dan harapan untuk hidup pun sudah tidak ada lagi. Ketika belum ada orang yang bisa membantu kita berdiri, maka kita perlu berupaya untuk menguatkan hati kita kembali. 

 

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

1. Pahami bahwa Penderitaan Bukan Keseluruhan

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/inlitestudio

Saat sedang menderita kita seakan berada di ruang gelap sendirian. Tak ada jalan keluar, juga tak ada cahaya. Sehingga makin lama kita membiarkan penderitaan menyelimuti diri, makin kuat rasa tersiksa yang dirasakan hati. Mengutip buku The Comfort Book, rasa sakit itu bukan keseluruhan. Maksudnya kita selalu lebih besar daripada penderitaan yang kita rasakan. Terima penderitaan yang sedang dirasakan, tetapi pahami bahwa penderitaan itu tak bersifat kekal.

3 dari 6 halaman

2. Luaskan Ruang di Dalam Hati

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/BRAIN2HANDS

Pada dasarnya kita semua ingin melangkah maju. Saat merasa menderita, kita mungkin akan dipenuhi rasa frustrasi seakan hanya tersesat dan berjalan di tempat. Padahal kita masih perlu jalan lagi ke depan. Di sini, kita perlu meluaskan ruang di dalam hati. Pahami bahwa hati kita bisa memperluas dirinya selama kita mengizinkan. Alih-alih hanya membiarkan rasa menderita menghuni isi hati kita, coba hadirkan apresiasi dan terima kasih pada diri yang sudah bertahan kuat hingga titik ini.

 

4 dari 6 halaman

3. Terima Kesendirian tanpa Mengutuk Kesepian

ilustrasi/Larm Rmah/unsplash

Penderitaan bisa makin dalam saat kita merasa sendirian di dunia ini. Seakan-akan semua orang berpaling dari diri kita dan tak ada yang membantu kita. Jika ini yang terjadi, kita perlu menerima kesendirian yang ada. Anggap ini sebagai kesempatan untuk mengisi ulang energi di dalam diri. Bahkan kalau perlu menyepi, lakukan saja sebab kesepian bisa jadi yang paling dibutuhkan untuk menenangkan dan menjernihkan pikiran sendiri.

5 dari 6 halaman

4. Ikhlaskan yang Sudah Berlalu

ilustrasi./Larm Rmah/unsplash

Teorinya gampang tapi praktiknya susah. Itulah yang kerap terjadi saat kita diminta untuk lebih ikhlas dan rela atas hal-hal yang telah terjadi. Akan tetapi, memang kita perlu mengikhlaskan semua perkara yang sudah berada di luar kendali diri kita agar hati dan beban di pundak lebih ringan. Sehingga penderitaan yang dirasakan bisa sedikit berkurang.

6 dari 6 halaman

5. Jalani Hari Semampu Kita

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/wayhome

Kalau memang sedang butuh waktu lebih lama untuk tenangkan diri, tak apa izinkan diri untuk berproses. Setiap penderitaan menghadirkan hal-hal yang membuat semangat dan harapan terasa amat sangat sulit dijangkau. Bisa menjalani hari dengan kemampuan yang masih tersisa sudah menjadi cara bertahan yang paling baik. Tetap bisa melangkah ke depan meski jarak yang dijangkau masih pendek, itu sudah menghadirkan harapan yang istimewa.

Apa pun masalah dan persoalan yang sedang kamu hadapi saat ini, semoga kamu bisa menemukan solusi dan jalan keluar terbaiknya, ya. Yakin saja setelah kesulitan ada kemudahan, dan setelah penderitaan ada kelapangan.

#WomenforWomen