Fimela.com, Jakarta Mungkin mudah untuk mengidentifikasi kekerasan fisik dalam suatu hubungan, tapi, bagaimana dengan kekerasan emosional? Kekerasan emosional cukup sulit untuk diidentifikasi dan ditindaklanjuti. Pelecehan emosional terjadi ketika pasangan memanipulasimu untuk berpikir bahwa kamulah yang bersalah di sini. Mereka mencoba menarik perhatian pada diri mereka sendiri dengan mengabaikan perasaan dan membuatmu merasa bersalah. Sangat penting bagi seseorang untuk mengidentifikasi apa itu pelecehan emosional. Berikut adalah beberapa istilah penting yang perlu kamu ketahui tentang pelecehan emosinal. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.
Gaslighting
Dalam jenis pelecehan emosional ini, orang tersebut membuat pasangannya merasa bersalah dengan menciptakan situasi di mana yang terakhir bersalah. Mereka membuat pasangannya memercayai sesuatu yang sama sekali berbeda, meskipun bukan itu masalahnya. Pasangan mulai merasa bahwa mereka kehilangan akal. Ini adalah pelecehan emosional yang terbaik.
Narsisme
Di sinilah seseorang kurang empati, penuh dengan diri sendiri dan juga sangat egois. Mereka merasa bahwa mereka berhak dan lebih unggul dari orang lain. Dalam kasus seperti itu, pasangan mereka merasa sangat rendah diri dari mereka.
What's On Fimela
powered by
Manipulasi
Dalam hal ini, seseorang akan bertindak dengan cara tertentu untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka akan memanipulasi pasangannya secara emosional, untuk membuat pasangannya secara tidak sadar merasa bertanggung jawab atas situasi tersebut. Orang-orang seperti itu adalah manipulator ulung yang akan melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Menjauhkan dari Orang Terdekat
Seseorang secara emosional memicu pasangannya sehingga yang terakhir merasa perlu untuk mengisolasi diri dari dunia. Hal ini menyebabkan kecemasan yang sangat besar, masalah harga diri dan perasaan bersalah pada individu. Orang yang menimbulkan kerusakan emosional juga mengasingkan hubungan pasangannya dengan orang lain.
Engulfment
Di sinilah orang tersebut sepenuhnya bergantung pada pasangannya untuk validasi dan perhatian. Mereka terus meminta pasangannya untuk memvalidasi keberadaan mereka. Mereka menyusup ke ruang pribadi pasangan mereka, membuat yang terakhir sangat frustrasi.
Pelecehan dalam bentuk apa pun tentu tidak dapat ditolerir. Jika kamu merasa menjadi korban, sebaiknya segeralah meminta bantuan dan tetapkan batasan dengan orang tersebut.
#WomenforWomen