Fimela.com, Jakarta Membentuk keluarga bahagia mungkin menjadi dambaan banyak orang, meski definisi keluarga bahagia bagi setiap orang belum tentu sama. Pada dasarnya, gambaran keluarga bahagia sebenarnya lebih dari sekadar gambaran yang sering kita lihat di film atau serial televisi. Bagi kamu yang sedang memulai membangun keluarga atau ingin membangun keluarga bahagia di masa depan, simak beberapa rahasia keluarga bahagia berikut ini.
1. Komunikasi
Komunikasi merupakan faktor penting dalam setiap hubungan, termasuk hubungan keluarga. Luangkan waktu setiap hari untuk bertukar cerita dengan anggota keluarga, minimal 30 menit sehari. Waktu makan malam adalah saat yang paling pas untuk melakukan hal ini, usahakan makan bersama di satu tempat, agar setiap anggota keluarga menceritakan aktivitasnya sepanjang hari. Komunikasi juga merupakan elemen kunci dalam menciptakan hubungan yang kuat antara orang tua dan anak yang akan mempengaruhi pengasuhan dan pendidikan anak.
Anak yang berkomunikasi dengan orang tuanya lebih terbuka untuk mendiskusikan masalahnya dan lebih percaya diri mengungkapkan pendapatnya. Jangan lupa, pada saat-saat seperti ini, semua gadget seperti ponsel, tablet, dan TV harus dimatikan untuk mencegah gangguan dalam interaksi keluarga Anda. Di masa-masa sulit, komunikasi juga akan membantumu dan keluarga menghadapinya bersama.
What's On Fimela
powered by
2. Rutinitas Bersama
Melakukan kegiatan menyenangkan bersama secara rutin akan mempererat ikatan antar anggota keluarga. Berbagai aktivitas bisa kamu lakukan bersama, seperti bersepeda bersama setiap Minggu pagi, makan malam di restoran favorit sebulan sekali, atau liburan bersama. Selain menghabiskan waktu bersama anak secara maksimal, liburan bersama keluarga juga dapat meningkatkan kualitas komunikasi dan hubungan emosional antara orangtua dan anak.
3. Seimbangkan Kehidupan Keluarga dan Pekerjaan
Ini tidak mudah dilakukan, tetapi penting untuk keluarga yang bahagia. Saat menghabiskan waktu bersama keluarga, lupakan sejenak pekerjaanmu. Kamu tidak perlu mengangkat telepon atau membalas email saat meluangkan waktu untuk keluarga. Hal ini akan membuat anak dan pasangan merasa diprioritaskan, sehingga mereka akan merasa nyaman dan percaya diri. Jika kamu selalu terlibat dengan pekerjaan di depan mereka, keluargamu mungkin merasa bahwa mereka tidak seberharga pekerjaan.
4. Buat Keputusan Bersama
Keputusan dalam keluarga harus menjadi bentuk keputusan dan disepakati oleh semua anggota keluarga. Bahkan, kamu perlu lebih terbiasa melibatkan anak dalam diskusi keluarga, terutama untuk memutuskan sesuatu yang berkaitan dengan anak. Anak yang tumbuh di lingkungan terbuka dan terbiasa berekspresi akan tumbuh menjadi anak yang lebih percaya diri. Selain itu, anak-anak yang membantu menentukan aturan keluarga biasanya cenderung mengikuti aturan dengan lebih baik, sehingga melatih sikap disiplin mereka.
Sahabat Fimela bisa mulai dengan keputusan sederhana, seperti menentukan tujuan liburan keluarga, restoran yang akan dikunjungi, jadwal kamar yang bersih, dan lainnya. Mengambil keputusan bersama juga membantu menciptakan rasa memiliki yang akan membuat setiap anggota keluarga merasa penting bagi keluarga.
5. Menjaga Hubungan Baik dengan Pasangan
Anak-anak belajar banyak hal dari orangtua mereka. Apa pun yang mereka lihat akan direkam oleh ingatan mereka dan bagian dari pembelajaran mereka. Jadi, jika kamu ingin mengajarkan sikap penuh kasih kepada anak, tidak ada cara yang lebih baik selain menunjukkannya dalam interaksimu dengan pasangan. Belajar di rumah menjadi sangat krusial karena akan menjadi landasan bagi anak ketika bersosialisasi di lingkungan.
Salah satu cara untuk menghindari memberi contoh yang buruk adalah dengan berusaha untuk tidak berkelahi di depan anak. Saat kamu dan pasangan berbeda pendapat, selesaikan dengan tenang. Bicaralah melaluinya dan cobalah untuk tidak saling berteriak, terutama di hadapan anak-anak. Jika anak secara tidak sengaja melihat pertengkaranmu dan pasangan, jelaskan kepada anak bahwa perbedaan pendapat itu wajar dan pertengkaranmu dan pasangan tidak akan bertahan lama.
#WomenforWomen