Fimela.com, Jakarta Orangtua mana yang bisa menerima ketika anaknya dihardik orang lain dengan nada yang keras dan kasar? Hal itulah yang dirasakan oleh Ruben Onsu kala anaknya, Betrand Peto mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari seorang perempuan dewasa.
"Pertama saya mendengar ini dari putraku langsung yg menelpon dgn nada terbata2, kalau ada seseorang dtg dgn nada yg sangat kasar ke lokasi shot, waduh ibu @thanoo_onyo47, saya aja mendidik anak saya atau menyampaikan sesuatu aja gak kayak gitu," kata Ruben di laman Instagramnya, ruben_onsu,baru-baru ini.
Sebagai orangtua, Ruben tak ingin anaknya mendapatkan pendidikan yang salah dalam kehidupannya. Ia melihat ketika anaknya masih bersikap hormat kepada perempuan tersebut, hal itu merupakan buah dari pendidikan yang diberikannya.
"Jika saya salah mendidik mungkin dia akan terbawa suasana bisa lebih marah lagi atau bahkan melakukan pembelaan untuk dirinya, tp krn usia ibu lebih dari dia jd dia masih sopan sesuai dgn ajaran kami," sambung Ruben Onsu.
Kecewa
Suami Sarwendah ini mengaku sangat kecewa dengan tindakan yang dilakukan oleh perempuan tersebut. Karena menurutnya tindakan tersebut sangat merugikan dan bisa berakibat trauma pada anaknya yang masih belia.
"Jika ibu benar org yg dukung hrs nya gak lakuin hal ini, jujur sebenenya nya saya kecewa sekali dgn ulah2 yg kayak gini, krn berdampak Trauma dgn anak saya yang jadi gak percaya diri bertemu orang banyak krn punya rasa takut terulang," tuturnya.
Ruben mengatakan bahwa terkadang posisi anaknya serba salah. "Dan posisi anak saya jd serba salah berteman dan tdk berteman dgn siapapun akan terlihat selalu salah. Saya saja membebaskan dia berteman dgn siapapun TANPA MENGATUR," imbuhnya.
Teguran yang Baik
Seharusnya, sebagai seorag perempuan dewasa, bisa memberikan pengajaran yang baik untuk anak seusia Betrand Peto. Terlebih, ketika Betrand ada kesalahan, maka sebagai orangtua, Ruben merasa dirinya yang lebih layak menegurnya.
"Jika salah mungkin saya atau bunda nya yg lebih pantas menegur dgn cara kami, bukan dgn cara ibu yg teriak2 di sarana umum. Saya senang jika anak saya banyak dicintai dan di sayang banyak org, tp gak gini cara nya ya bu heehehe," ucapnya.
"Terkadang org bisa ingin melakukan sesuatu tanpa berfikir panjang, tnp tau sebenernya berakibat fatal buat mental anak kami. Saya bersyukur komunikasi anak saya ke kami sangat aktif jd kami tahu bagaimana dia, pesan saya ke anak saya jadi anak baik, dan jadi diri sendiri dlm setiap langkah nya, dan yg paling penting HIDUP PRIBADI NYA GAK BOLEH DI ATUR ORG LAIN, HANYA TUHAN YG TUNTUN JALANNYA," sambungnya.
Menjadi Teman
Ketika anak sudah remaja seperti halnya Betrand Peto, maka lebih ideal menurut Ruben jika pola pendidikannya seperti seorang teman. Seperti yang diaplikasikan oleh Ruben dan Sarwendah selama ini.
"Saya saja sbg orang tua menegur anak usia segini punya cara sendiri, dimana anak saya tdk merasa dipojokan atau dilarang secara keras sehingga anak saya TIDAK menganggap orang tua adalah lawan nya tapi temannya," ucap Ruben.
"Jadi anak saya bebas BERTEMAN dgn siapa aja, krn setiap kegiatan nya bertemu dgn teman2 nya pasti ada pendampingan, Terima kasih atas pengertian nya ya," tutur Ruben Onsu.