Bicara Potensi Batik Solo di Kancah Dunia, Gibran Bertemu Petinggi LVMH, Perusahaan yang Menaungi Louis Vuitton, Dior, FENDI, dan Bvlgari

Annissa Wulan diperbarui 12 Jun 2022, 14:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Gibran Rakabuming Raka secara resmi telah membuka pameran produk UMKM dan budaya bertajuk "Java in Paris" di Le BHV Marais, Paris, Prancis pada hari Rabu (8/10/2022). Le BHV Marais sendiri adalah salah satu department store terbesar di Prancis, bagian dari jaringan Galeries Lafayette.

Sekitar seribu produk UMKM lokal dipromosikan di sini, seperti batik Solo, anyaman, kerajinan tangan, dan kopi Indonesia. Program ini merupakan bentuk nyata dari komitmen Pemerintah Kota Solo dalam mendukung UMKM Solo agar bisa berdaya saing global.

Misinya adalah saling berkolaborasi membuka peluang kerja sama internasional yang semakin lebar. Gibran melalui salah satu unggahannya di akun Instagram pribadinya mengatakan bahwa ini merupakan usaha agar batik Solo yang berkualitas juga memiliki nilai jual setara dengan merek-merek terkenal dunia.

Tidak hanya itu, Gibran juga menceritakan pengalamannya membagun diskusi dengan Secretaire General LVMH, Marc Antoine Jamet. Marc Antoine Jamet adalah Sekretaris Jenderal perusahaan multinasional yang menaungi highend brand seperti LV, Dior, FENDI, dan Bvlgari.

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Potensi batik Indonesia mendunia

Batik Indonesia. Foto: Document/Shopee Indonesia.

Keduanya membahas potensi batik Indonesia, khususnya batik Solo bisa berkolaborasi dengan merek besar asal Paris. Acara Java in Paris yang merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kota Solo, Shopee Indonesia, dan KBRI Paris ini akan diselenggarakan selama 1 bulan penuh.

Batik Danar Hadi merupakan salah satu merek asal Indonesia yang juga turut hadir di Paris, memperkenalkan kain batik tulis, batik cap, dan aksesori lainnya. Melalui press release Shopee Indonesia, Diana Kusuma Dewati Santosa, putri kedua dari pendiri Danar Hadi mengatakan bahwa dirinya berharap akan semakin banyak komunitas dari ekosistem bisnis batik yang terinspirasi untuk memasarkan produknya ke tingkat dunia.

"Ekspor produk akan membawa dampak sosial dan ekonomi yang baik bagi komunitas lokal, termasuk para perajin batik," ungkap Diana.