Fimela.com, Jakarta Masih ingat dengan kepingan masa lalu yang menyakitkan? Masih ingat dengan kenangan buruk yang pernah terjadi dalam hidup? Biasanya makin kuat usaha kita untuk melupakan, makin melekat erat semua ingatan dan kenangan buruk tersebut. Untuk itu, hal bijak yang bisa kita lakukan dalam menyikapi masa lalu yang menyakitkan adalah berupaya berdamai dengannya.
Bisa jadi selama ini kita sebenarnya punya kemampuan berdamai dengan masa lalu tersebut. Bisa jadi kita sebenarnya sudah cukup baik berdamai dengan semua hal buruk dan menyakitkan yang pernah ada, hanya saja kita belum benar-benar menyadarinya. Berikut ini lima tanda atau bukti bahwa sebenarnya kamu perempuan kuat dan mampu berdamai dengan masa lalu yang menyakitkan.
What's On Fimela
powered by
1. Menyadari bahwa Semua Sudah Berlalu
"Semua sudah berlalu. Sekarang tidak apa-apa. Sekarang aku sudah aman," ucapan ini, seperti yang dikutip dari buku How to Respect Myself bisa dikatakan kepada diri sendiri berulang kali. Dalam menyikapi masa lalu, kita perlu senantiasa mengingatkan otak kita bahwa itu sudah berlalu. Pusat emosi dan memori yang berada di bagian dalam otak baru akan berfungsi saat mendapat rangsangan berupa suara. Saat kita senantiasa dan masih bisa mengucapkan pada diri sendiri, "Semua sudah berlalu," maka ini sudah jadi langkah penting untuk mampu berdamai dengan masa lalu.
2. Tidak Menyalahkan Keadaan atau Siapa pun
Mudah bagi kita untuk melimpahkan keburukan kepada orang lain. Mudah bagi kita untuk menyalahkan keadaan atas hal yang tak kita sukai. Namun, semakin kita menyalahkan segalanya maka kita malah akan memperdalam luka yang ada. Maka, ketika kita sudah berhenti menyalahkan semuanya dan segalanya, hati ini sudah lebih ringan dan kita mampu berdamai dengan masa lalu.
3. Dapat Tersenyum ketika Mengingat Masa Lalu Itu
Walau mungkin masih sedih, kesal, marah, atau kecewa atas kejadian masa lalu yang menyakitkan, tapi ketika kita masih bisa berupaya untuk tersenyum, maka kita sudah berdamai dengan segalanya. Kita tak bisa mengubah masa lalu. Namun, kita masih bisa fokus menjalani hari ini dengan lebih baik.
4. Memiliki Tujuan Hidup yang Lebih Besar
Hidupmu kini fokus pada masa kini. Semua yang kamu lakukan saat ini menjadi bagian dari upayamu untuk merangkai masa depan yang lebih baik. Ada tujuan yang lebih besar untuk dicapai. Ada target yang lebih tinggi untuk digapai. Masa lalu yang menyakitkan menghadirkan pelajaran untuk membantumu jadi pribadi yang kuat saat ini, dan ini menjadi bekal yang cukup untuk merangkai hidup yang lebih baik.
5. Mampu Menerima Semua Emosi yang Ada
Kamu sudah bisa lebih jujur menerima dan merasakan semua emosi yang kamu rasakan. Saat merasa tak nyaman, kamu berupaya untuk menyalurkannya tanpa menyakiti diri sendiri. Ada kutipan menarik dari novel Wizard Bakery: "Emosi yang membara tidak terlihat oleh mata dan bisa terus melambung tinggi seperti balon berisi hidrogen. Persamaan antara emosi dan balon adalah mereka meledak di tempat yang tak terlihat." Emosi dan rasa tidak nyaman yang kita rasakan perlu dilampiaskan dan dilepaskan. Kamu memiliki mekanisme pertahanan yang lebih sehat dalam mengelola semua rasa tidak nyaman tanpa menyakiti diri sendiri.
Kalau kamu merasa masih kesulitan untuk berdamai dengan masa lalu yang menyakitkan atau punya trauma yang tak kunjung sembuh, ada baiknya mencari bantuan profesional, ya. Semoga jalan hidupmu ke depannya bisa lebih baik dan bersinar lebih terang lagi.
#WomenforWomen