Fimela.com, Jakarta Demi orang yang kita sayangi atau cintai, kita bisa rela berkorban apa saja. Demi kebaikan bersama dan kebahagiaan bersama, kita pun rela mengorbankan sesuatu. Namun, bagaimana jika ternyata pengorbanan kita disia-siakan orang lain?
Kita sudah berkorban untuk orang lain, tapi ternyata mereka tak menghargai kita. Semua upaya terbaik sudah kita kerahkan, tapi ternyata kita masih diabaikan atau dikucilkan. Rasa marah, kecewa, kesal, dan lelah pun bertumpuk jadi satu. Saat kita belum bisa mengubah keadaan, maka kita perlu mengumpulkan kekuatan untuk bisa memiliki hati yang lebih kuat dan tabah lagi.
1. Terima Situasi Apa Adanya
Mengutip buku Filosofi Teras, kita tidak bisa memilih situasti kita, tetapi kita selalu bisa menentukan sikap (attitude) kita atas situasi yang sedang dialami. Saat ternyata situasi yang kita hadapi tidak mengenakkan, kita perlu menerima apa adanya lebih dulu. Terima keadaan yang tidak nyaman tersebut. Ada pengorbananmu yang disia-siakan orang lain, terima lebih dulu kenyataannya. Lalu, fokus pada menemukan cara yang lebih bijak untuk menyikapinya.
2. Sikapi dengan Sudut Pandang yang Lebih Luas
Marcus Aurelius dalam buku Meditations mengutarakan, "Kamu memiliki kendali atas pikiranmu, bukan kejadian-kejadian di luar sana. Sadari ini, dan kamu akan menemukan kekautan." Ketika ada pengorbanan kita yang malah disia-siakan orang lain, maka kita perlu menyikapinya dengan sudut pandang yang lebih luas. Tidak perlu menghabiskan terlalu banyak energi untuk merasa kesal, tetapi cobalah untuk merelakannya dan menjadikannya bagian dari proses kita untuk bisa lebih dewasa lagi.
3. Hargai Usaha Sendiri
Saat kita berkorban sesuatu, maka pada awalnya sebenarnya kita sudah punya niat baik. Meski ternyata pengorbanan itu tidak dihargai oleh orang lain, kita bisa memilih untuk menghargai diri sendiri lebih dulu. Tetap berterima kasih dan apresiasi diri sendiri yang sudah memilih untuk berbuat baik.
4. Alihkan Perhatian Melakukan Hal Baik Lainnya
Kalau terus dipikirkan biasanya malah bikin makin tertekan. Jadi, mending alihkan perhatian melakukan hal baik lainnya. Kita bisa menyibukkan diri melakukan kebaikan lainnya. Biarlah pengorbananmu disia-siakan, asalkan pilihanmu untuk tetap menjadi orang baik tidak berubah.
5. Lakukan Hal yang Menyenangkan Diri Sendiri
Senangkan dan bahagiakan diri sendiri bisa dilakukan dengan berbagai cara. Saat kita tak bisa mengontrol cara orang merespons sikap dan tindakan kita, kita bisa alihkan fokus untuk melakukan hal yang bisa membuat kita nyaman. Tak perlu melukai diri sendiri atau malah menghancurkan diri sendiri. Mending senangkan hati untuk membuat kita bisa tetap bersemangat melangkah ke depan lagi.
Terima kasih untuk setiap perjuangan dan pengorbanan yang kamu lakukan. Tetaplah jadi orang baik ya agar hidupmu terasa lebih bermakna lagi.
#WomenforWomen